- Kompolnas mengklaim Affan tak terlihat dari rantis Brimob karena 'blind spot'.
- Rantis Brimob buatan Korsel punyai kamera external, dan Affan bisa terlihat.
- Hukuman untuk Rohmat, Brimob pengemudi rantis, harus diperberat.
Suara.com - Klaim blind spot atau titik buta yang menjadi alasan utama ringannya sanksi bagi pengemudi kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, hingga tewas, kini terbantahkan.
Gugus Tugas Pencari Fakta Tim Advokasi untuk Demokrasi mengungkap temuan krusial: rantis tersebut ternyata dilengkapi kamera eksternal yang seharusnya bisa mencegah insiden fatal itu.
Temuan ini secara langsung mementahkan narasi resmi yang disampaikan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Selain itu, fakta ini juga bisa menjadi dasar pertimbangan sanksi demosi tujuh tahun bagi Bripka Rohmat, pengemudi rantis tersebut.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, yang tergabung dalam gugus tugas, membeberkan hasil investigasi mendalam timnya.
Mereka menemukan fakta rantis yang digunakan pada insiden 28 Agustus lalu di Pejompongan, Jakarta Pusat, adalah kendaraan modern buatan Korea Selatan yang diimpor sekitar satu atau tahun lalu.
Spesifikasi teknis kendaraan inilah yang menjadi kunci bantahan mereka.
"Kendaraan taktis ini yang ternyata di dalamnya ada kamera eksternal. Jadi pernyataan bahwa ada semacam titik buta atau blind spot itu sebenarnya bisa disangkal karena kendaraan taktis ini dilengkapi dengan kamera eksternal yang bisa dipantau dari dalam, dari dashboard," tegas Dimas dalam konferensi pers di Kantor KontraS, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Dengan adanya teknologi ini, Dimas menjelaskan, pengemudi di dalam rantis memiliki pandangan visual yang jelas mengenai situasi di sekitar kendaraan, meniadakan alasan "tidak sengaja" atau "tidak terlihat".
Baca Juga: Tragedi Affan Kurniawan: YLBHI Desak Evaluasi Prosedur Pengamanan Aksi Massa
"Artinya kamera eksternal itu juga bisa menangkap situasi yang ada di luar, lalu tampilkan kepada orang-orang yang berada dalam mobil," tambah Dimas.
Mementahkan Alasan Sanksi Ringan
Temuan ini menjadi pukulan telak bagi argumen yang sebelumnya disampaikan oleh Komisioner Kompolnas, Ida Oetari Poernamasasi.
Beberapa waktu lalu, Ida menyatakan bahwa faktor blind spot menjadi pertimbangan signifikan yang meringankan sanksi bagi Bripka Rohmat.
"Ini juga ada blind spot, ini juga yang menyebabkan makanya Bripka R, tidak secara sengaja, tergilas itu. Ini salah satu yang mempengaruhi (putusan),” kata Ida saat itu.
Kini, dengan terungkapnya fakta keberadaan kamera eksternal, klaim ketidaksengajaan tersebut dipertanyakan secara serius.
Berita Terkait
-
Tragedi Affan Kurniawan: YLBHI Desak Evaluasi Prosedur Pengamanan Aksi Massa
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Yusril Pastikan 2 Anggota Brimob Pelindas Ojol Affan Kurniawan Tetap Dipidana
-
Menagih Kembali Tuntutan Rakyat 17+8, Sudah Sejauh Mana?
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia