- Video Gus Yaqut di KPK viral dengan audio kasar adalah hoaks, audio asli telah diganti.
- Suasana asli saat kedatangan Gus Yaqut didominasi pertanyaan wartawan, bukan makian.
- Manipulasi dilakukan dengan mengganti audio untuk membentuk narasi palsu dan provokatif.
Suara.com - Sebuah video yang menampilkan mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, Gus Yaqut, sapaan akrabnya, terlihat sedang berjalan memasuki Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan pengawalan.
Video tersebut menjadi viral karena audio yang menyertainya terdengar sangat provokatif.
Terdengar teriakan-teriakan kasar yang ditujukan kepada Gus Yaqut, mulai dari "Woi korupsi woi!", "Masuk neroko kowe (masuk neraka kamu)", hingga umpatan "Bajingan!!".
Narasi yang dibangun dalam video tersebut adalah Gus Yaqut sedang dicaci maki oleh masyarakat saat memenuhi panggilan KPK terkait kasus dugaan korupsi haji.
Namun, setelah dilakukan penelusuran dan verifikasi mendalam, dapat dipastikan bahwa video tersebut adalah hoaks atau konten yang telah dimanipulasi. Audio dalam video viral itu bukanlah suara asli dari peristiwa yang terekam.
Berikut adalah beberapa poin penting dari hasil cek fakta:
1. Konteks Video Asli
Peristiwa dalam video tersebut memang benar terjadi. Yaqut Cholil Qoumas memang pernah mendatangi Gedung KPK di Jakarta.
Baca Juga: CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
Kedatangannya adalah untuk memenuhi panggilan penyidik sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Agama.
Salah satunya menyangkut penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023-2024. Momen kedatangannya ini diliput oleh banyak media massa nasional.
2. Audio Telah Diganti Total
Fakta kunci dari hoaks ini terletak pada audionya. Video asli dari berbagai media kredibel yang meliput peristiwa tersebut menunjukkan suasana yang sangat berbeda.
Saat Gus Yaqut tiba dan berjalan masuk ke lobi KPK, suasana yang terdengar adalah hiruk pikuk khas peliputan media.
Suara yang dominan adalah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para wartawan, seperti "Gus, siap bawa data apa, Gus?" atau "Gus, tanggapannya gimana, Gus?".
Tidak ada sama sekali teriakan makian, umpatan, atau tuduhan korupsi dari kerumunan seperti yang digambarkan dalam video hoaks.
Gus Yaqut saat itu berjalan dengan tenang sambil sesekali menanggapi wartawan dengan singkat sebelum masuk ke dalam gedung.
3. Teknik Manipulasi Konten
Oknum pembuat hoaks ini menggunakan teknik manipulasi sederhana namun efektif, yaitu dengan mengganti audio asli video (dubbing).
Pelaku mengambil klip video asli kedatangan Gus Yaqut di KPK, lalu menghilangkan audio aslinya. Setelah itu, pelaku memasukkan rekaman audio baru yang berisi kompilasi teriakan-teriakan provokatif dari sumber yang berbeda.
Tujuannya jelas: untuk menciptakan narasi palsu, menggiring opini publik, dan menyudutkan figur publik yang ada di dalam video.
Kesimpulan
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, video yang menarasikan Yaqut Cholil Qoumas diteriaki dengan kata-kata kasar saat mendatangi KPK adalah informasi yang salah (hoaks).
Video tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), di mana konten visual yang asli digabungkan dengan audio palsu untuk menipu penonton.
Masyarakat diimbau untuk selalu bersikap kritis dan tidak mudah percaya pada konten provokatif yang beredar di media sosial, serta selalu memeriksa kebenarannya melalui sumber-sumber berita yang terpercaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah
-
Yusril Pastikan Pendampingan Hukum ke Tahanan Kasus Kerusuhan Makassar
-
Gugat Penetapan Tersangka KPK, Kakak Hary Tanoe Ajukan Praperadilan ke PN Jakarta Selatan
-
Fakta Mengerikan Polisi Aniaya Warga di NTT, 4 Oknum Ditetapkan Jadi Tersangka
-
Astrid Kuya Menangis Merasa Dizalimi: Tak Ada Sepersen Duit dari DPR untuk Membangun Rumah Itu!
-
BSU September 2025: Trending di Google, Pencairan untuk Guru, & Waspada Penipuan
-
Gegara Status 'Lengserkan Agen CIA', Menkeu Purbaya Sibuk Klarifikasi Ulah Anaknya yang Viral
-
KPK Dalami Kesesuaian Kualitas dan Harga Barang Bansos Presiden Covid-19
-
2 Hal Ini Bikin Eks Pimpinan KPK Miris Dengar Nadiem Makarim Jadi Tersangka, Singgung Nama Jokowi
-
CEK FAKTA: Ada Penjarahan di Mal Atrium Senen pada 29 Agustus 2025?