- Maman menyampaikan peringatan keras agar kementerian baru ini tidak ternodai oleh praktik korupsi
- Korupsi dalam pengelolaan haji bukan hanya merugikan negara, tetapi juga melukai perasaan jutaan umat Islam
- Pengawasan publik yang kuat dianggap sebagai kunci agar kementerian baru ini tetap berada di jalur yang benar.
Suara.com - Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah oleh Presiden Prabowo Subianto disambut baik oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKB, Maman Imanulhaq.
Terlebih setelah Prabowo melantik Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) sebagai Menteri Haji dan Umrah dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.
Hal tersebut dinilai sebagai bentuk nyata perhatian Presiden terhadap pelayanan jemaah. Namun, di balik apresiasi tersebut, Maman menyampaikan peringatan keras agar kementerian baru ini tidak ternodai oleh praktik korupsi.
"Kami tentu menyambut baik lahirnya Kementerian Haji dan Umrah. Tetapi yang lebih penting, jangan sampai kementerian ini terjebak pada masalah klasik, yakni korupsi," kata Maman kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).
Ia menyoroti kasus korupsi kuota haji yang terjadi pada tahun 2024 sebagai pelajaran berharga yang tidak boleh terulang kembali.
Politisi PKB itu pun menegaskan, bahwa korupsi dalam pengelolaan haji bukan hanya merugikan negara, tetapi juga melukai perasaan jutaan umat Islam yang telah menabung bertahun-tahun demi menunaikan rukun Islam kelima.
"Setiap tahun jutaan umat Islam menabung selama bertahun-tahun demi bisa berangkat ke tanah suci. Ketika ada penyalahgunaan kuota atau penyimpangan anggaran, itu artinya negara gagal melindungi hak jemaah," ujarnya.
Komisi VIII DPR RI berkomitmen untuk menjalankan fungsi pengawasan secara ketat.
Penyelenggaraan ibadah haji ke depan dituntut semakin profesional, modern, dan berorientasi pada pelayanan jemaah, mencakup manajemen kuota, sistem digitalisasi pendaftaran, transparansi biaya, akomodasi, transportasi, hingga layanan kesehatan yang layak.
Baca Juga: Romo Syafii: Urusan Haji dan Umrah Tidak Lagi Kementerian Agama
"Jemaah haji harus berangkat dengan tenang dan kembali dengan selamat. Negara berkewajiban memastikan semua aspek perjalanan dan ibadah berjalan lancar. Untuk itu dibutuhkan tata kelola yang profesional, bukan sekadar seremoni atau kepentingan politik," kata Maman.
Sinergi antara pemerintah, DPR, ormas Islam, dan masyarakat sipil dalam pengawasan haji juga didorong oleh Maman.
Pengawasan publik yang kuat dianggap sebagai kunci agar kementerian baru ini tetap berada di jalur yang benar dan bersih dari praktik korupsi.
"Kami di DPR siap bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah dalam membangun sistem penyelenggaraan haji yang bersih. Namun, kami juga akan menjadi mitra kritis agar setiap rupiah dan setiap kuota haji digunakan sepenuhnya untuk kepentingan jemaah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
Jadi Menteri Haji Pertama, Latar Belakang Mochamad Irfan Yusuf Ternyata Bukan Orang Baru
-
Niatnya Merakyat, Dahnil Anzar Malah Dicap Pencitraan di Hari Pertama Jadi Wamen Haji dan Umrah
-
Romo Syafii: Urusan Haji dan Umrah Tidak Lagi Kementerian Agama
-
Koleksi Kendaraan Pribadi Dahnil Anzar Wamen Haji, Disorot Usai Desak-desakan Naik KRL
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Bali Diterjang Banjir Terparah dalam Satu Dekade, Benarkah Hanya Salah Cuaca Ekstrem?
-
Cerita Malang Pasutri Yang Jadi Korban Banjir di Bali, Sempat Telepon Anak Jam 4 Pagi
-
Tas Kecil Jadi Petunjuk, Satu Korban Banjir Bali Dikenali dari Kartu Koperasi Simpan Pinjam
-
Tragis! Seruduk Pohon di Kawasan Ragunan Jaksel, Pemotor Langsung Koit di Tempat
-
Buruan Cek! Pramono Umumkan KJP Plus Tahap II 2025 Mulai Cair, Rp1,61 Triliun untuk 707 Ribu Siswa
-
Banjir NTT Telan Banyak Nyawa: Bayi Terseret 2 Km dari Rumah hingga Warga Meninggal Syok Berat!
-
Kegelisahan Budi Arie Sebelum Dicopot Prabowo, Sampai Cari Bocoran Isi Pertemuan di Hambalang
-
Buntut Hina Sri Mulyani, Menkeu Purbaya Larang Putranya Main Instagram
-
Siapa Rudy Tanoe? Tersangka Korupsi Bansos, Lawan KPK Lewat Praperadilan!
-
Bali Diterjang Banjir Maut, Media Asing Sorot 6 Korban Tewas dan Sampah Penyumbat Jadi Biang Kerok