News / Nasional
Senin, 15 September 2025 | 12:05 WIB
Tangkapan layar rombongan bus karyawan RSBS Jember yang kecelakaan di lereng Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-Medsos]

Suara.com - Nasib Pilu Sekeluarga Tewas di Kecelakaan Bus RS Bina Sehat, Tinggalkan Anak Sulung yang Tidak Ikut Piknik
Kecelakaan tragis bus rombongan karyawan RS Bina Sehat Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Probolinggo, menyisakan duka mendalam.

Dari delapan korban jiwa yang tercatat, di antaranya adalah satu keluarga sekaligus, yakni Hendra Pratama, istrinya Wardatus Soleha, serta putri bungsu mereka, Aiza Fahrani Agustin.

Hendra diketahui bekerja sebagai customer service di RS Bina Sehat Jember. Pada Minggu (14/9/2025) itu, ia berangkat bersama istri dan putrinya mengikuti acara syukuran karyawan RS usai beberapa rekannya lulus kuliah S1.

Namun perjalanan wisata tersebut justru berakhir maut ketika bus pariwisata yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di jalur menurun dan menikung di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Tinggalkan Anak Sulung yang Tak Ikut Piknik

Di balik tragedi itu, ada kisah pilu yang menyesakkan hati. Hendra dan istrinya sejatinya memiliki dua anak. Putri sulung mereka, yang masih duduk di bangku sekolah, tidak ikut serta dalam rombongan wisata.

Sang anak kini harus menanggung duka mendalam karena kehilangan ayah, ibu, dan adik kecilnya dalam sekejap.

Kabar ini sontak membuat rekan kerja Hendra di RS Bina Sehat ikut terpukul. Mereka mengenang Hendra sebagai sosok ramah, penuh semangat, dan selalu ringan tangan membantu orang lain. Kehilangan sekeluarga sekaligus membuat suasana RS Bina Sehat diliputi kesedihan mendalam.

Kronologi Singkat Kecelakaan

Baca Juga: Fakta-fakta Kecelakaan Bromo, Liburan Syukuran Lulus Kuliah Karyawan RS Bina Sehat Berakhir Maut

Bus yang ditumpangi rombongan RS Bina Sehat membawa total 52 penumpang. Saat menuruni jalur curam Bromo, bus diduga mengalami rem blong. Kendaraan oleng, menabrak pembatas jalan, kemudian terguling hingga menabrak rumah warga.

Sebanyak 8 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk Hendra bersama istri dan anak bungsunya. Sementara puluhan lainnya mengalami luka berat maupun ringan, yang kini masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit.

Berita duka ini cepat menyebar di Jember. Warga yang mengenal keluarga Hendra tidak percaya mereka pergi begitu cepat.

Yang membuat suasana semakin memilukan adalah kenyataan bahwa sang anak sulung kini harus kehilangan orang tua dan adik tercinta secara bersamaan. Anak itu disebut sementara dititipkan kepada keluarga besar untuk mendapatkan pendampingan psikologis sekaligus dukungan moral.

Investigasi Masih Berjalan

Polisi hingga kini masih mendalami penyebab kecelakaan. Sopir bus sudah diamankan untuk dimintai keterangan, sementara tim gabungan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) untuk memetakan kecepatan dan dinamika peristiwa nahas tersebut.

Selain itu, kepolisian juga memeriksa kelayakan armada dan standar perawatan bus pariwisata yang mengangkut rombongan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali, terlebih di jalur wisata Gunung Bromo yang terkenal rawan kecelakaan.

Load More