- Polda Jatim mengerahkan teknologi canggih seperti Traffic Accident Analysis (TAA)
- Kronologi awal menunjukkan kecelakaan dipicu oleh gagal fungsi rem
- Kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang meninggal
Suara.com - Duka mendalam menyelimuti rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember setelah bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tragis di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, pada Minggu (14/9/2025).
Peristiwa nahas ini merenggut delapan nyawa dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka, memicu Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur untuk turun tangan melakukan investigasi mendalam.
Fokus utama penyelidikan saat ini adalah mengungkap penyebab pasti kecelakaan yang menimpa bus Hino IND'S 88 dengan nomor polisi P-7221-UG tersebut. Untuk itu, Polda Jatim tidak main-main.
Tim gabungan dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) dikerahkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan teknologi canggih.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah, menyatakan bahwa pihaknya menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) untuk merekonstruksi detik-detik terakhir sebelum kecelakaan terjadi.
“Dengan TAA, kami bisa menelusuri kecepatan, posisi, hingga detik-detik terakhir sebelum bus itu berhenti. Ada 10 titik analisis yang kami gunakan. Kalau tak ada kendala, hasil segera bisa diketahui paling lambat tiga hari," katanya sebagaimana dilansir Antara di Probolinggo.
Selain TAA, petugas juga memanfaatkan teknologi 3D scanner untuk memetakan lokasi dan mendapatkan gambaran presisi mengenai proses terjadinya kecelakaan. AKBP Septa optimistis hasil olah TKP dapat segera dirilis mengingat kecelakaan ini tidak melibatkan banyak kendaraan.
"Kecelakaan itu tidak banyak melibatkan kendaraan, maka hasil dari olah TKP akan keluar dalam waktu tiga hari ke depan. Selama proses olah TKP, arus lalu lintas di lokasi kejadian ditutup total," tuturnya.
Berdasarkan data awal, kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan oleh Al Bahri bersama kernet Mergi membawa 52 penumpang dari arah barat ke timur.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
Sesampainya di TKP di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, bus menghadapi kondisi jalan yang menurun dan menikung tajam ke kiri. Nahas, pada saat kritis tersebut, bus diduga kuat mengalami gagal fungsi rem atau rem blong.
Laju kendaraan yang tak terkendali membuat bus terus melaju lurus ke kanan, menghantam keras pembatas jalan (guardrail), sebelum akhirnya menabrak sebuah sepeda motor dengan nomor polisi N-2856-OE yang berada di jalurnya.
Akibat benturan hebat tersebut, delapan orang penumpang dinyatakan meninggal dunia. Tiga di antaranya merupakan satu keluarga, yakni karyawan RSBS atas nama Hendra Pratama beserta istri dan anaknya, yang tewas seketika di lokasi kejadian.
Sementara itu, puluhan korban lainnya yang mengalami luka berat dan ringan segera dievakuasi ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat, termasuk RSUD Dr. Saleh, RSU Ar-Rozy, dan beberapa puskesmas di sekitar lokasi.
Sebanyak 23 unit ambulans dikerahkan untuk membawa delapan jenazah dan 15 korban luka kembali ke RSBS di Jember. Namun, dua korban luka berat masih harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr Moh. Saleh dan RSUD Tongas karena kondisi yang belum stabil.
Berita Terkait
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Kecelakaan Helikopter di Papua, 4 Jenazah Berhasil Dievakuasi
-
Jalan Tol Pluit Mendadak Jadi 'Kanvas' Putih, Akibat Trailer Hantam Truk Cat
-
Tragis! Seruduk Pohon di Kawasan Ragunan Jaksel, Pemotor Langsung Koit di Tempat
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?