- Ikrar mengatakan momen perpisahan Sri Mulyani di Kemenkeu sangat mengharukan.
- Kabar pergantian Menkeu sempat membuat harga saham anjlok.
- Prof Ikrar menegaskan bahwa pasar selama ini melihat Sri Mulyani sebagai figur yang mampu menjaga stabilitas ekonomi.
Suara.com - Pergantian Menteri atau reshuffle kabinet selalu menjadi sorotan, salah satunya adalah pergantian Menteri Keuangan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Momen perpisahan yang mengharukan saat acara serah terima jabatan, lengkap dengan lantunan lagu dan puisi, disebut analis politik LIPI, Prof. Ikrar Nusa Bhakti, sebagai sesuatu yang "very unusual."
Dalam diskusi di kanal YouTube Forum Keadilan TV bertajuk “PROF IKRAR NUSA BHAKTI: DISKUSI PRABOWO DENGAN SEORANG MENTERI BOCOR KE CIA”, Prof. Ikrar mengaku tersentuh dengan cara penggantian Sri Mulyani.
“Anda bisa bayangkan ya ada grup musik yang menyanyikan lagu khusus untuk dia, kemudian ada seseorang membaca puisi untuk dia gitu. Itu kan buat saya sesuatu very unusual ya gitu,” ungkap Prof Ikrar dalam diskusi di kanal YouTube Forum Keadilan TV, Minggu (14/9/2025).
Menurut Prof Ikrar, kabar pergantian itu langsung membuat harga saham anjlok, khususnya di sektor perbankan.
"Anda lihat begitu kemarin dia di reshuffle, langsung yang namanya harga saham tuh rontok," ujar dia.
"Saya tahu karena saya juga punya saham, walau tidak besar. Semua yang terkait finansial itu langsung turun," Ikrar menambahkan.
Prof Ikrar menegaskan bahwa pasar selama ini melihat Sri Mulyani sebagai figur yang mampu menjaga stabilitas ekonomi.
"Kenapa dengan digantinya dia pasar menolak itu? Karena pasar tahu Sri Mulyani kalau bikin kebijakan itu bukan kebijakan yang menguntungkan diri sendiri, tapi bisa menstabilkan ekonomi republik ini," tegasnya.
Baca Juga: Jokowi Puji Purbaya, Sebut Mazhab Ekonomi Beda dari Sri Mulyani
Sementara itu, Poempida Hidayatullah juga menyoroti kepiawaian Sri Mulyani dalam mengelola dana negara.
"Dia mengontrol income, pinjaman, dan lain-lain dengan mudah. Selama ini enggak pernah ada persoalan dalam hal itu," jelas Poempida.
Meski demikian, Poempida juga tak menampik adanya sisi lain. "Tapi ada satu bang, di zaman dia juga banyak kasus persoalan tuh. Dia kayak engga bisa melakukan penegakan hukum yang benar di dalam internal Kementerian Keuangan. Kan bukan suatu prestasi Bang sebenarnya," kata dia.
Prof. Ikrar menanggapi dengan menyebut bahwa Sri Mulyani adalah menteri yang menentang para dirjennya menduduki jabatan sebagai komisaris. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan internal.
"Dia juga gak bisa apa-apa karena misalnya ada juga dirjen-dirjen yang kemudian menentang karena ya kalau mereka kehilangan posisi itu hilang dong pendapatannya kan begitu," jelasnya.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena
Berita Terkait
-
Kompak di Wisuda FKUI, Momen Sri Mulyani dan Retno Marsudi Rayakan Putra Jadi Dokter Spesialis Top!
-
Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Jokowi Puji Purbaya, Sebut Mazhab Ekonomi Beda dari Sri Mulyani
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar