News / Nasional
Senin, 15 September 2025 | 12:29 WIB
Para pegawai Kementerian Keuangan menyambut Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani usai serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Ikrar mengatakan momen perpisahan Sri Mulyani di Kemenkeu sangat mengharukan.
  • Kabar pergantian Menkeu sempat membuat harga saham anjlok.
  • Prof Ikrar menegaskan bahwa pasar selama ini melihat Sri Mulyani sebagai figur yang mampu menjaga stabilitas ekonomi.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Pergantian Menteri atau reshuffle kabinet selalu menjadi sorotan, salah satunya adalah pergantian Menteri Keuangan di era pemerintahan Prabowo Subianto.

Momen perpisahan yang mengharukan saat acara serah terima jabatan, lengkap dengan lantunan lagu dan puisi, disebut analis politik LIPI, Prof. Ikrar Nusa Bhakti, sebagai sesuatu yang "very unusual."

Dalam diskusi di kanal YouTube Forum Keadilan TV bertajuk “PROF IKRAR NUSA BHAKTI: DISKUSI PRABOWO DENGAN SEORANG MENTERI BOCOR KE CIA”, Prof. Ikrar mengaku tersentuh dengan cara penggantian Sri Mulyani.

“Anda bisa bayangkan ya ada grup musik yang menyanyikan lagu khusus untuk dia, kemudian ada seseorang membaca puisi untuk dia gitu. Itu kan buat saya sesuatu very unusual ya gitu,” ungkap Prof Ikrar dalam diskusi di kanal YouTube Forum Keadilan TV, Minggu (14/9/2025).

Menurut Prof Ikrar, kabar pergantian itu langsung membuat harga saham anjlok, khususnya di sektor perbankan.

"Anda lihat begitu kemarin dia di reshuffle, langsung yang namanya harga saham tuh rontok," ujar dia.

"Saya tahu karena saya juga punya saham, walau tidak besar. Semua yang terkait finansial itu langsung turun," Ikrar menambahkan.

Prof Ikrar menegaskan bahwa pasar selama ini melihat Sri Mulyani sebagai figur yang mampu menjaga stabilitas ekonomi.

"Kenapa dengan digantinya dia pasar menolak itu? Karena pasar tahu Sri Mulyani kalau bikin kebijakan itu bukan kebijakan yang menguntungkan diri sendiri, tapi bisa menstabilkan ekonomi republik ini," tegasnya.

Baca Juga: Jokowi Puji Purbaya, Sebut Mazhab Ekonomi Beda dari Sri Mulyani

Sementara itu, Poempida Hidayatullah juga menyoroti kepiawaian Sri Mulyani dalam mengelola dana negara.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) menerima memori jabatan dari pejabat lama Sri Mulyani Indrawati saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Dia mengontrol income, pinjaman, dan lain-lain dengan mudah. Selama ini enggak pernah ada persoalan dalam hal itu," jelas Poempida.

Meski demikian, Poempida juga tak menampik adanya sisi lain. "Tapi ada satu bang, di zaman dia juga banyak kasus persoalan tuh. Dia kayak engga bisa melakukan penegakan hukum yang benar di dalam internal Kementerian Keuangan. Kan bukan suatu prestasi Bang sebenarnya," kata dia.

Prof. Ikrar menanggapi dengan menyebut bahwa Sri Mulyani adalah menteri yang menentang para dirjennya menduduki jabatan sebagai komisaris. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan internal.

"Dia juga gak bisa apa-apa karena misalnya ada juga dirjen-dirjen yang kemudian menentang karena ya kalau mereka kehilangan posisi itu hilang dong pendapatannya kan begitu," jelasnya.

Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena

Load More