- Kepala BNN Komjen Pol Suyudi Ario Seto secara eksplisit menepis rumor jadi calon Kapolri
- Pihak DPR RI dan Istana Kepresidenan kompak membantah adanya surat presiden
- Nama-nama calon Kapolri, termasuk inisial 'S' yang merujuk pada Suyudi
Suara.com - Spekulasi pergantian pucuk pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) memanas dalam beberapa pekan terakhir. Salah satu nama yang paling santer disebut sebagai kandidat kuat adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto.
Menjawab desas-desus yang beredar liar, Suyudi akhirnya angkat bicara.
Dalam sebuah pertemuan media di Kantor BNN RI, Jakarta, pada Senin (15/9/2025), jenderal bintang tiga ini secara lugas menepis kabar tersebut.
Ia menegaskan bahwa fokus utamanya saat ini adalah memimpin lembaga antinarkotika yang baru saja dipercayakan kepadanya.
“Saya sedang fokus melaksanakan tugas di BNN RI. Tolong dukung saya. Jadi, sekali lagi, saya sampaikan bahwa itu tidak benar,” kata Suyudi.
Suyudi, yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada 25 Agustus lalu dan resmi menyandang pangkat komisaris jenderal pada 12 September, kembali menekankan bahwa isu yang mengaitkan dirinya dengan kursi Kapolri pengganti Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tidak memiliki dasar.
“Terkait masalah isu yang beredar belakangan ini, ya, saya sampaikan dalam kesempatan ini bahwa isu tersebut tidak benar,” ucapnya.
Bantahan Suyudi ini sejalan dengan pernyataan dari para pemangku kepentingan di legislatif dan eksekutif.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, telah lebih dulu membantah adanya surat dari Presiden Prabowo Subianto terkait pergantian Kapolri yang masuk ke meja pimpinan dewan.
Baca Juga: Kapolri Baru Bukan Orang 'Dekat' Jokowi, Mengapa Ini Jadi Pertaruhan Citra Presiden Prabowo?
"Pimpinan DPR belum terima surat Presiden mengenai pergantian Kapolri," ujar Dasco dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/9).
Klarifikasi serupa juga datang dari Komisi III DPR RI, mitra kerja Polri. Anggota Komisi III, Nasir Djamil, mengakui bahwa pihaknya belum menerima kabar resmi apa pun mengenai surat presiden (surpres) tersebut.
Ia juga menyoroti liar dan spekulatifnya nama-nama yang beredar di publik.
"Begitu juga nama-nama yang menyebar, katanya ada inisial D, ada inisial S. Kami nggak mengerti juga itu siapa kan. Apakah memang itu Wakapolri sekarang? Atau S itu Suyudi, Kepala BNN sekarang? Kami nggak ngerti," ucapnya, menggambarkan ketidakpastian informasi tersebut.
Dari pihak Istana, bantahan keras disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Sebagai juru bicara Presiden, Prasetyo memastikan bahwa kabar pengiriman surpres pergantian Kapolri ke DPR adalah hoaks.
Berita Terkait
-
Kapolri Baru Bukan Orang 'Dekat' Jokowi, Mengapa Ini Jadi Pertaruhan Citra Presiden Prabowo?
-
Soal Isu Pergantian Kapolri, Pakar Politik: Yang Penting Dia Tidak Termasuk dalam Kategori Geng Solo
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
Pengganti Kapolri Listyo Sigit Mencuat! Dua Jenderal Bintang Tiga Ini Jadi Kandidat Kuat
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD