News / Nasional
Senin, 15 September 2025 | 22:28 WIB
Foto sosok pria bertopi koboi di ruang kerja Prabowo Subianto saat dirinya masih menjadi Menteri Pertahanan RI, mengusik rasa penasaran publik. Dia adalah Kolonel Dading Kalbuadi. [YouTube/Indonesia Insider]
Baca 10 detik
  • Pasukan elite Kopassus dijuluki The Blue Jeans Soldiers.
  • Mereka menjalankan operasi intelijen rahasia di Timor Timur.
  • Para prajurit bertugas sebagai sukarelawan tanpa pengakuan negara.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Foto sosok pria bertopi koboi di ruang kerja Prabowo Subianto saat dirinya masih menjadi Menteri Pertahanan RI, mengusik rasa penasaran publik.

Pasalnya, potret lelaki nyentrik itu berada di jajaran tokoh-tokoh militer kenamaan Indonesia seperti Jenderal LB Moerdani dan Jenderal M Yusuf.

Lalu siapakah dia? Ternyata itu adalah foto Kolonel Infanteri Dading Kalbuadi, tokoh legendaris Kopassus.

Ketika kehebatan Komando Pasukan Khusus atau Kopassus diakui dunia, salah satu bab paling menegangkan dalam sejarah mereka justru ditulis tanpa mengenakan seragam kebanggaan.

Ini adalah kisah The Blue Jeans Soldiers, tim elite yang menyusup ke jantung Timor Timur (sekarang Timor Leste) dengan penampilan layaknya warga sipil.

Operasi ini tak lepas dari peran sentral seorang komandan lapangan legendaris, Kolonel Inf Dading Kalbuadi.

Ia menjadi tokoh kunci dalam Operasi Seroja, salah satu operasi militer terbesar yang pernah dilancarkan Indonesia.

Jauh sebelum invasi terbuka dimulai, Kolonel Dading memimpin sebuah tim dari RPKAD (sekarang Kopassus) untuk melakukan infiltrasi, sebuah misi intelijen tempur yang sangat berisiko.

Menanggalkan Loreng, Memakai Jins Biru

Baca Juga: Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR

Kemampuan infiltrasi atau menyusup ke wilayah lawan tanpa terdeteksi adalah keahlian utama prajurit Kopassus.

Kemampuan ini diuji hingga batas maksimal dalam misi di Timor Timur.

Alih-alih loreng kebanggaan dan baret merah, pasukan di bawah komando Dading Kalbuadi masuk ke wilayah konflik hanya dengan pakaian sipil.

Seledang kain khas Timor dan topi lokal menjadi pelengkap penyamaran mereka.

Misi ini digerakkan oleh Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) yang kala itu dipimpin oleh tokoh intelijen agresif, Mayjen Benny Moerdani.

Meskipun belum ada perintah resmi untuk operasi militer, Benny secara diam-diam telah menyusupkan personel intelijennya.

Load More