Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, melayangkan kritik keras terhadap kinerja Badan Gizi Nasional (BGN). Kritik ini menyusul temuan adanya 5.000 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicurigai fiktif.
Nurhadi menilai BGN lemah dalam menjalankan mekanisme verifikasi dan pengawasan di lapangan sejak awal program digulirkan.
Ia mempertanyakan bagaimana ribuan lokasi SPPG bisa sudah tercatat, padahal belum menunjukkan progres pembangunan fisik sama sekali meskipun telah melewati tenggat waktu 45 hari.
"Bagaimana mungkin ribuan lokasi sudah terdaftar, tetapi tidak menunjukkan progres pembangunan?" kritik Nurhadi dalam pernyataannya, Rabu (17/9/2025).
Menurut politisi NasDem ini, sistem yang longgar tersebut telah membuka celah bagi praktik percaloan, dominasi investor besar, hingga penyalahgunaan dana publik, seperti yang terungkap dalam temuan dugaan 'konglomerasi yayasan' oleh lembaga pemantau independen.
DPR: Buka Data dan Audit Menyeluruh
Untuk itu, Nurhadi mendesak BGN untuk segera mempublikasikan data rinci seluruh SPPG, mulai dari titik lokasi, status pembangunan, hingga jadwal operasionalnya. Ia juga menuntut BGN untuk memperbaiki sistem verifikasi agar dilakukan secara paralel sejak awal pengajuan, bukan setelah masalah mencuat.
"BGN harus menjamin percepatan pembangunan agar hak anak-anak atas gizi tidak terus tertunda," tegasnya.
Lebih jauh, Nurhadi meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera melakukan audit kinerja dan keuangan secara menyeluruh terhadap program ini, tidak hanya sekadar menilai laporan administratif.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Bermasalah, DPR Soroti Praktik Jual-Beli Dapur Fiktif di 5.000 Lokasi
"Program MBG adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa, bukan proyek yang boleh dijadikan ajang bisnis. Setiap keterlambatan pembangunan dapur berarti keterlambatan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia," ucapnya.
Nurhadi juga mendorong pengawasan yang lebih kuat dari masyarakat sipil, media, dan akademisi untuk memastikan program MBG benar-benar tepat sasaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!