- Gerakan viral 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' menolak arogansi sirine ilegal.
- Gubernur Pramono Anung mengaku hampir tidak pernah menggunakan sirine patwal.
- Gubernur Pramono mengaku sering bepergian tanpa pengawalan pada akhir pekan.
Suara.com - Jagat media sosial Indonesia tengah diramaikan oleh gerakan publik yang menolak penggunaan sirine dan strobo ilegal secara arogan di jalan raya.
Gerakan yang dikenal dengan tajuk 'Stop Sirine dan Strobo' atau 'Stop Tot Tot Wuk Wuk di Jalan' lahir dari keresahan masyarakat terhadap kendaraan non-darurat yang menyalahgunakan aksesoris tersebut.
Terkait viralnya gerakan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa dirinya secara pribadi hampir tidak pernah menggunakan pengawalan dengan bunyi sirine dalam aktivitas sehari-harinya.
Menurut Pramono, aturan penggunaan alat prioritas seperti sirine sepenuhnya diatur oleh pemerintah pusat, dan pihaknya di daerah hanya menjalankan regulasi yang ada.
"Aturan itu kan semuanya yang mengatur sebenarnya pemerintah pusat dan kami hanya menjalankan,” ucap Pramono di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Lebih lanjut, ia mengaku sangat jarang mendengar bunyi sirine dari mobil pengawalannya sendiri.
"Saya sendiri selama menggunakan mobil patwal hampir nggak pernah tat tot tat tot,” sambungnya.
Pramono bahkan mengungkapkan, seringkali memilih untuk tidak menggunakan pengawalan sama sekali, terutama saat akhir pekan.
Baca Juga: Komeng Tak Sudi Jabar Selalu Disalahkan jika Jakarta Banjir, Pramono Balas Begini!
Bahkan, ketika menjalani kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan tugasnya sebagai gubernur.
"Sabtu-Minggu saya juga nggak pernah dikawal. Jadi, saya menikmati malah enggak dikawal sebenarnya," ujar Pramono.
Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' sendiri mendapat sambutan masif dan positif dari warganet.
Banyak pengguna media sosial menyuarakan dukungan, menekankan bahwa keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna jalan harus menjadi prioritas utama, bukan arogansi segelintir pihak.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur