- 95% pasien RSUD Budi Asih adalah pengguna layanan BPJS Kesehatan.
- Gubernur menyoroti masalah utama yakni kendala dalam pengadaan obat.
- Pemerintah DKI Jakarta akan merenovasi fasilitas IGD dan CATLAB.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melakukan inspeksi mendadak ke RSUD Budi Asih, Jakarta Timur.
Kunjungan ini menyoroti fakta bahwa rumah sakit tipe B ini menjadi andalan utama bagi peserta BPJS Kesehatan.
Data menunjukkan, 95 persen pasien yang dilayani di RSUD Budi Asih merupakan peserta BPJS, sementara 5 persen sisanya adalah pasien umum non-BPJS yang biasanya mengakses layanan khusus seperti perawatan kulit dan kecantikan.
“Sehingga dengan demikian rumah sakit Budi Asih ini termasuk rumah sakit tipe B yang performanya baik,” kata Pramono saat kunjungan bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (16/9/2025).
RSUD Budi Asih sendiri dikenal memiliki sejumlah layanan unggulan, mulai dari penanganan kanker, jantung, stroke, uronekologi, hingga kesehatan ibu dan anak (KIA).
Pramono memberikan apresiasi tinggi terhadap pelayanan rumah sakit yang dinilai dekat dengan masyarakat.
Setelah berdialog langsung dengan sejumlah pasien, ia mengaku menerima banyak respons positif terkait kenyamanan dan profesionalisme tenaga medis.
Meski begitu, ia menemukan satu kendala krusial yang perlu segera dicarikan solusinya, yakni proses pengadaan obat.
"Salah satu kekurangannya dan saya tadi tanyakan kepada ibu direktur, pasti hal yang menyangkut karena gak semua obat langsung ada. Sehingga kadang kala memerlukan waktu untuk pengadaan obat tersebut," katanya.
Baca Juga: 60 Pasar Kumuh di Jakarta Siap Disulap, Digitalisasi dan Renovasi Jadi Kunci
Untuk terus meningkatkan kualitas layanan, Pramono menegaskan bahwa pemerintah provinsi memberikan dukungan penuh terhadap rencana renovasi sejumlah fasilitas vital di RSUD Budi Asih.
Perbaikan IGD
Prioritas utama adalah perbaikan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan fasilitas Cath Lab untuk penanganan jantung.
Rumah sakit ini tercatat melayani hingga seribu pasien rawat jalan dan 282 pasien rawat inap setiap harinya, sehingga peningkatan kapasitas dan kualitas fasilitas dianggap mendesak.
Pembiayaan renovasi ini akan menggunakan skema anggaran yang fleksibel untuk mempercepat realisasi.
"Saya tidak bisa menyampaikan karena memang untuk memperlakukan perbaikan ini ada dua cara. Yang satu dari APBD, yang kedua dari BLUD. Nah, dari BLUD ini lebih fleksibel, tetapi yang jelas kalau dilihat rumah sakit ini, terutama di tempat-tempat tadi perawatan saya melihat cukup baik dan cukup bersih," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
Terkini
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Dasco - Sjafrie Sjamsoeddin Sempat Bicara 4 Mata di Ruang Tertutup, Ini yang Dibahas
-
KPK Telusuri Dana Korupsi Haji ke PBNU, Mahfud MD: Segera Tetapkan Tersangkanya Siapa Saja
-
Viral Isu Perselingkuhan Guncang Polri, Irjen Krishna Murti Dimutasi Jadi Staf Ahli Kapolri
-
Mendagri Tito Pacu Daerah Optimalkan Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045
-
'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus
-
Prabowo Segera Terbitkan Keppres, Komisi Reformasi Polri Bukan Cuma Omon-omon?
-
Motif Pembunuhan Bankir Terungkap: Ingin Kuras Rekening Tidur, Libatkan 2 Oknum Kopassus
-
Skandal Kuota Haji, Khalid Basalamah Kembalikan Uang, KPK: Masih Hitung, Sumbernya Ditelisik
-
Profil Ahmad Erani Yustika: Dulu Stafsus Jokowi, Kini Dipercaya Prabowo Jadi Sekjen Kementerian ESDM