Suara.com - Perombakan atau reshuffle kabinet yang mencopot Budi Gunawan dari kursi Menko Polkam dan Hendrar Prihadi dari Ketua LKPP dinilai sarat akan makna simbolik dan politik. Menurut analis, langkah ini merupakan penegasan kemandirian Presiden Prabowo Subianto sekaligus pesan tegas bagi PDI Perjuangan (PDIP).
Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai bahwa reshuffle ini secara efektif membantah anggapan bahwa Presiden Prabowo berada di bawah bayang-bayang pendahulunya, Joko Widodo.
"Makna simbolik pada Presiden Prabowo... bahwa selama ini kekhawatiran orang bahwa Presiden Prabowo ini di bawah bayang-bayang Jokowi itu dibuktikan bahwa tidak ada ketergantungan dengan Presiden Jokowi," ujar Asrinaldi.
Ia menambahkan, jika ada "titipan" dari era Jokowi yang kinerjanya kurang baik, Prabowo tidak akan ragu untuk melakukan evaluasi.
Pesan Politik untuk PDIP dan Partai Lain
Langkah ini juga sekaligus mengirimkan pesan kepada PDI Perjuangan dan partai politik lainnya mengenai posisi mereka dalam konstelasi kekuasaan saat ini.
"PDI Perjuangan bukan bagian dari koalisi. Dengan partai lain mungkin saja ada pertimbangan, karena bagaimanapun konsep dari koalisi itu kan power sharing," jelasnya.
Lebih lanjut, Asrinaldi menggarisbawahi bahwa reshuffle ini menunjukkan ketegasan Prabowo sebagai kepala negara. Menurutnya, evaluasi tidak akan berhenti di sini dan diprediksi akan menyasar institusi lain.
"Beliau akan mengevaluasi dan akan mengambil tindakan tegas bagi orang-orang di luar pemerintahan yang coba mengganggu beliau menjalankan pemerintahan," katanya.
Baca Juga: Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
Asrinaldi meyakini bahwa konteks reformasi Polri yang sedang ramai dibicarakan juga akan berujung pada pergantian di tubuh kepolisian dalam waktu dekat.
"Kan Presiden Prabowo sudah menyiapkan beberapa nama dan memanggil beberapa nama. Ya mungkin dalam sebulan ke depan itu akan ada pergeseran lagi," tambahnya.
Ia memprediksi evaluasi juga akan menyasar TNI, para kepala staf, dan menteri-menteri lainnya, sejalan dengan besarnya harapan masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Prabowo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
Terkini
-
Perempuan Ini Ngaku Satu Almamater, Bongkar Ijazah Wapres Gibran yang Dipermasalahkan Publik
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Stok BBM Langka, SPBU Swasta di Tebet Banting Stir Jual Beras Porang hingga Paket Makanan Ringan
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka