- Arifah mengingatkan anak perlu memiliki ruang aman untuk berkeluh kesah, baik di rumah bersama orang tua maupun di sekolah bersama guru.
 - Tim Puspa telah mengunjungi rumah duka dan menyampaikan ketersediaan layanan konseling atau penguatan psikologis jika diperlukan bagi orang tua.
 - Arifah mengajak seluruh orang tua dan guru untuk meningkatkan perhatian dan pengasuh terhadap anak untuk menciptakan kelekatan yang baik.
 
Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Cipayung, Jakarta Timur, yang diduga bunuh diri karena menjadi korban bullying.
Arifah menekankan pentingnya peran orang-orang terdekat, seperti orang tua, guru, maupun pengasuh dalam memberikan pengawasan, menciptakan kedekatan, serta memastikan lingkungan aman dan nyaman bagi anak.
“Saya ingin mengingatkan para orang tua dan guru bahwa seorang anak yang mengakhiri hidupnya pastinya didorong oleh banyak faktor, salah satunya stres berkepanjangan yang tidak mendapatkan penanganan secara tepat," kata Arifah dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).
Arifah mengingatkan kalau anak perlu memiliki ruang aman untuk berkeluh kesah, baik di rumah bersama orang tua maupun di sekolah bersama guru.
Ruang aman itu penting agar anak tidak memendam perasaan yang bisa membahayakan dirinya.
"Hal ini penting dilakukan agar anak merasa leluasa bercerita dan mengekspresikan emosinya. Dengan demikian, anak tidak memendam perasaan yang dapat membahayakan dirinya, dan kita bersama dapat mencegah peristiwa yang tidak diinginkan,” pesan Arifah.
Berdasarkan informasi, Pusat Pelayanan Keluarga (Puspa), program dan layanan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), telah melakukan penjangkauan ke sekolah dan melakukan psikoedukasi dengan tujuan penguatan psikologis kepada siswa-siswi di MTs tersebut.
Tim Puspa juga telah mengunjungi rumah duka dan menyampaikan ketersediaan layanan konseling atau penguatan psikologis jika diperlukan bagi orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Arifah mengajak seluruh orang tua dan guru untuk meningkatkan perhatian dan pengasuh terhadap anak untuk menciptakan kelekatan yang baik.
Baca Juga: Siswa SMK Tewas Usai Ikut Demo di DPR, Menteri PPPA Minta Maaf Akui Negara Gagal Lindungi Anak
Hal ini menjadi upaya dalam pencegahan dan membantu anak mengkomunikasikan hal-hal privasi maupun yang dirasa mengganggu kesehariannya.
Ketika anak mau bercerita dan terbuka dengan orang terdekat, maka menjadi langkah awal untuk membantu anak dalam memproses emosi, pikiran, maupun perilaku yang dilakukan sehingga mencegah anak mendapatkan risiko-risiko keberbahayaan ke depan.
“Lingkungan keluarga dan sekitar anak perlu memberikan rasa aman dan nyaman sehingga ketika anak merasa tidak baik-baik saja, mereka paham harus meminta bantuan kepada siapa dan di mana. Dalam hal ini, kolaborasi antara orang tua dan guru menjadi poin penting yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Arifah menegaskan, seluruh anak Indonesia harus terbebas dari kekerasan, khususnya di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
- 
            
              Hadapi 'Gender Trap', Menteri PPPA Desak Polwan Diberi Peran Lebih di Posisi Strategis
 - 
            
              Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?
 - 
            
              Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan
 - 
            
              Alarm Darurat! Ratusan Anak Terjebak Gelombang Demo di Seluruh Indonesia
 - 
            
              Siswa SMK Tewas Usai Ikut Demo di DPR, Menteri PPPA Minta Maaf Akui Negara Gagal Lindungi Anak
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Sempat Dihadang Sopir Angkot, Kini Layanan Mikrotrans JAK41 Kembali Normal
 - 
            
              Geger OTT Gubernur Riau: KPK Angkut 9 Orang ke Jakarta, Nasibnya Ditentukan Hari Ini
 - 
            
              Wajah Lesu Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di KPK Usai Terjaring OTT
 - 
            
              Budi Arie Dicap Tukang Ngibul soal Kepanjangan Projo, PDIP: Pasti Contohkan Panutannya Jokowi
 - 
            
              Ini Instruksi Prabowo untuk PT KAI: Mulai dari KRL hingga Kereta Khusus Petani dan Pedagang
 - 
            
              PKB Buka Suara soal Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Begini Katanya
 - 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!
 - 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar