Suara.com - Ratusan anak tercatat ikut dalam gelombang demonstrasi yang berlangsung di sejumlah daerah sejak akhir Agustus 2025.
Data yang dihimpun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menunjukkan, keterlibatan anak dalam aksi jalanan masih tinggi, meski risiko keselamatan mereka nyata di depan mata.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyebutkan bahwa saat aksi demo 25 Agustus lalu terdapat 105 anak ikut aksi di Jakarta.
Kemudian saat demo berlanjut 28 Agustus anak-anak juga terlibat di berbagai daerah.
Di antaranya, satu anak di Makassar, 39 anak di Bali, dan sekitar 110 anak dalam gelombang aksi kedua di Jakarta.
Lalu pada 29 Agustus, 23 anak terlibat aksi di Semarang, 25 anak di Yogyakarta, dan 56 anak di Surabaya.
“Selain itu, terdapat beberapa wilayah lain, seperti Solo, Kediri, Cirebon, Bandung, Nusa Tenggara Barat, dan Palembang yang masih belum teridentifikasi," kata Arifah dalam pernyataannya, Kamis (4/9/2025).
Oleh karena itu, dia menambahkan, data-data tersebut bisa jadi masih akan berubah mengingat rekan-rekan di daerah saat ini juga masih terus memantau perkembangan situasi dan melakukan pendataan.
Arifah menegaskan, Kemen PPPA sudah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang terlibat demonstrasi.
Baca Juga: Demo 4 September di DPR: Abigail Limuria Pimpin Penyerahan Simbolis 17+8 Tuntutan Rakyat
Pihaknya juga membuka kanal aduan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111-129-129 bagi masyarakat yang menemukan praktik kekerasan terhadap perempuan dan anak di lapangan.
Arifah mengajak anak-anak Indonesia untuk menyampaikan pendapat melalui cara yang positif dan inovatif.
“Setiap anak memiliki hak atas partisipasi, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan aspirasi dengan aman dan nyaman. Oleh karena itu, kami berharap anak-anak Indonesia tetap dapat menyuarakan pendapatnya tanpa mengancam keselamatannya,” pesannya.
Lonjakan keterlibatan anak dalam aksi demo, menurut Arifah, seharusnya menjadi alarm bagi negara sekaligus keluarga.
Ia meminta orang tua lebih ketat menjaga anak-anaknya di tengah situasi politik yang panas.
“Selain itu, sebagai upaya pencegahan eksploitasi anak dalam demonstrasi, melalui organisasi perempuan kami juga memberikan pemahaman kepada para orang tua untuk mengedukasi anak-anaknya bahwa mereka memiliki hak bersuara, tapi harus mengikuti aturan supaya aman dan tidak merugikan orang lain,” beber Arifah.
Berita Terkait
-
Tak Lama Berorasi, Massa GMNI Bubarkan Diri Jelang Sore dari Depan Gedung DPR
-
Tinggalkan 'Jejak' Perlawanan, Aliansi Perempuan Tuntut Penghentian Kekerasan Negara
-
Keluarga Diberi Kabar Kecelakaan, Tapi Luka Lebam Iko Juliant Ungkap Fakta Lain?
-
Live TikTok Kembali, Pemerintah Minta Waspada Konten Provokatif dan Kekerasan
-
Siapa Nama Asli Dibalik Akun Twitter NdrewsTjan? Jadi Sorotan Ferry Irwandi Pasca Demo
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sidang Praperadian Delpedro dkk, Polisi Tuding Akun Lokataru Hasut Pelajar Demo
-
Sidang Gugatan Perdata Rp 125 Triliun Ijazah Gibran Ditunda, Keberatan KPU Tambah Kuasa Hukum
-
Kejagung dan Polisi Kena Ulti Presiden Prabowo: Jangan Kriminalisasi Sesuatu yang Tidak Ada
-
Erick Thohir Ke-2 dan Purbaya Ke-3, Ini Menteri Peraih Apresiasi Publik Tertinggi Versi Poltracking
-
Viral Pajero Pelat Dinas Polri "Tot Tot Wuk Wuk" di Bandung Ternyata Bukan Polisi, Kini Diamankan!
-
Profil 4 Pemeran Film Dirty Vote II o3, Rekam Jejak Pendidikan Prestisius
-
Teror Mengancam Putra Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Imbas Kritik Anggaran
-
Kejaksaan Agung Amankan Rp 13,25 Triliun dari Korupsi CPO, Lahan Sawit Jadi Jaminan
-
Perkuat Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih Gelar Best Bank in Indonesia versi Global Finance
-
Soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Ngaku Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD