- Politikus PDIP Guntur Romli memberi sinyal kuat bahwa Wahyudin Moridu akan menerima "sanksi berat" dari partai
- Wahyudin Moridu, anggota DPRD Gorontalo dari Fraksi PDIP, diduga berada di bawah pengaruh alkohol
- Badan Kehormatan DPRD Gorontalo telah bergerak cepat untuk menyelidiki pelanggaran kode etik ini
Suara.com - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, memberikan reaksi keras dan tegas terkait video viral yang menyeret nama rekan separtainya, Wahyudin Moridu. Anggota DPRD Provinsi Gorontalo itu membuat heboh jagat maya setelah dengan entengnya sesumbar akan "merampok uang negara", sebuah pernyataan yang memicu kemarahan publik secara luas.
Menanggapi pertanyaan netizen di platform X (dulu Twitter) mengenai sikap partai terhadap kadernya yang kontroversial itu, Guntur Romli memastikan bahwa PDIP tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa perilaku Wahyudin sudah dalam pantauan dan evaluasi serius oleh internal partai.
"Sudah masuk evaluasi," ujar Guntur Romli secara singkat namun tajam, Jumat (19/9/2025).
Tak berhenti di situ, Guntur Romli bahkan memberikan sinyal kuat bahwa sanksi tegas sudah di depan mata untuk Wahyudin. Tanpa bermaksud mendahului keputusan resmi partai, ia memprediksi bahwa akibat dari perbuatan tersebut akan sangat fatal bagi karier politik sang legislator.
"Tanpa mendahului putusan: sanksi berat ini," cuit Guntur Romli melalui akun X pribadinya, @GunRomli.
Pernyataan Guntur Romli ini menjadi sorotan utama di tengah skandal yang memalukan tersebut. Publik kini menanti langkah konkret dari PDIP untuk menindak kadernya yang dinilai telah mencederai marwah partai dan institusi legislatif.
Diduga Mabuk Saat Rekam Video Kontroversial
Sementara itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo bergerak cepat untuk mengusut tuntas kasus ini. Dugaan kuat muncul bahwa Wahyudin Moridu berada di bawah pengaruh minuman beralkohol saat merekam video tak terpuji tersebut.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima informasi awal mengenai kondisi Wahyudin. Dugaan mabuk menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan pelanggaran kode etik ini.
Baca Juga: Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
"Terinformasi ke saya dia dalam keadaan mabuk minum-minuman beralkohol," ungkap Fikram Salilama.
Meskipun demikian, Fikram menegaskan bahwa kondisi mabuk sama sekali tidak dapat dijadikan alasan pembenar. Menurutnya, sebagai seorang wakil rakyat, Wahyudin seharusnya menjadi panutan dan menjaga setiap ucapan serta perilakunya, dalam kondisi apa pun.
"Lepas dari segalanya minum pun mabuk pun dia sudah kena pelanggaran kode etik," tegasnya.
Dalam video berdurasi sekitar 30-37 detik yang beredar luas, Wahyudin terekam sedang dalam perjalanan menuju Makassar. Sambil tersenyum ke arah kamera, ia melontarkan kalimat yang mengejutkan.
“Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok aja uang negara ini, kita habiskan aja biar negara ini makin miskin," katanya dalam rekaman video tersebut.
Dalam video yang sama, Wahyudin yang tampak bersama seorang perempuan juga dengan percaya diri memperkenalkan dirinya. “Siapa ji Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo,” tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bangunan Sekolah Rusak, Siswa SD Negeri 1 Bone Raya Belajar di Masjid
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka