Suara.com - Punya latar belakang pendidikan agama dan formal apa Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur?
Nama Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur menjadi sorotan usai memberikan tanggapan tentang masalah food tray makan bergizi gratis (MBG) diduga mengandung babi.
Dalam sebuah laporan investigasi, food tray yang dituliskan made in Indonesia itu ternyata berasal dari China.
Ada minyak babi yang digunakan untuk mengolesi food tray tersebut setelah selesai dicetak.
Bahkan bahan stainless yang digunakan diduga berbahaya karena bukan food grade.
Namun publik lebih menghebohkan tentang minyak babi yang digunakan dalam pembuatan food tray itu.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Gus Fahrur yang merupakan Ketua PBNU Bidang Keagamaan menanggapi hal tersebut.
Menurutnya, food tray itu tetap bisa dan boleh dipakai meski dalam pembuatannya diolesi minya babi asalkan sudah dicuci bersih.
Baca Juga: Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
"Kalau menurut fiqh NU setiap benda keras yang terkena najis babi itu bisa disucikan dengan cara dicuci bersih, tidak ada masalah bisa dipakai setelah dicuci bersih," katanya, dikutip dalam sebuah postingan Instagram @pandemictalks pada Jumat, 19 September 2025.
Pernyataan itu sontak menjadi kontroversial. Banyak warganet yang mencibir karena itu keluar dari mulut seorang pemuka agama.
"Orang mau dapat halal MUI aja alat masaknya harus pisah dari yang masak hidangan non halal. Bingung enggak sih? Bingung dong. Tapi ini..... ah sudahlah," komentar seorang warganet.
"'Menurut Fiqh NU' kok bukan menurut Allah dan Rasulullah shallallahu alaihiwasallam," kata warganet lain.
"Ingat dulu di sebuah restoran yang ternyata pelanggannya bawa B2 lalu semua piring mangkok dipecahkan karena tidak tahu piring dan mangkok mana yang terkena B2 ? Semenjaga itu.. Allahul Musta'an," imbuh seorang warganet, membandingkan dengan kejadian di masa lalu.
Pendidikan Ahmad Fahrur Rozi
Berita Terkait
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Keracunan Massal MBG Kembali Terjadi, Mensesneg Minta Maaf
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"