- Proyek MBG di pemerintahan Prabowo lagi-lagi menjadi sorotan karena kasus keracunan massal siswa kembali terjadi.
- Profesor Zubairi Djoerban pun angkat bicara atas kasus keracunan MBG yang menimpa ratusan anak di Garut.
- Kasus keracunan massal siswa di Garut jadi alarm keras pemerintah untuk mengevaluasi total program MBG.
Suara.com - Mencuatnya kasus keracunan massal siswa usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) kini menjadi sorotan publik. Bahkan, mantan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban ikut angkat bicara menanggapi kasus terbaru terkait ratusan siswa yang keracunan MBG di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Lewat cuitan di akun X pribadinya pada Jumat (19/9/2025), penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di Indonesia itu pun menyerukan kepada pemerintah untuk segera mengevaluasi program MBG.
Menurutnya, peristiwa ratusan siswa yang keracunan di Garut itu akibat MBG menjadi alarm keras bagi pemerintah.
"Keracunan massal ini adalah alarm keras untuk melakukan evaluasi," serunya dikutip pada Jumat.
Seruan Prof Zubairi kepada pemerintah untuk menghentikan sementara proyek MBG itu lantas menuai reaksi positif dari kalangan netizen. Kebanyakan mereka sepakat dan mendesak agar proyek MBG yang menjadi salah satu program andalan Presiden Prabowo Subianto itu segera dievaluasi imbas kasus keracunan massal siswa di Garut.
"Pak yg keracunan bukan angka tapi anak anak bangsa," tulis salah satu netizen
"Pemerintah mohon jangan denial. Ini masalah kesehatan dan nyawa manusia," timpal yang lain.
Di sisi lain, sebagian netizen juga menyoroti DPR RI lantaran dianggap bungkam atas kasus MBG yang menelan banyak siswa keracunan.
"DPR kemana????? @DPR_RI," kecam yang lain.
Baca Juga: Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
"DPR mingkem semua," celetuk netizen lainya.
Berita Terkait
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar