Suara.com - Badan Gizi Nasional (BGN) memaparkan hasil pemetaan pada tiga wilayah di seluruh Indonesia dan menemukan sebanyak 4.700-an porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyebabkan gangguan kesehatan pada siswa.
"Sampai hari ini, BGN sudah membuat satu miliar porsi makan, namun ada 4.700 yang menimbulkan gangguan kesehatan terhadap anak-anak, dan itu kami sesalkan. Kami terus perketat mekanismenya," ungkap Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Selain itu, Dadan menekankan agar setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dapat memulai dengan jumlah yang kecil untuk menekan kasus keracunan atau gangguan kesehatan pada anak-anak di sekolah.
"Kita minta agar SPPG memulai dengan jumlah kecil, jadi kalau mereka punya daftar 3.500 orang tercakup dalam 20 sekolah, maka hari pertama kedua mereka disarankan untuk melayani dua sekolah dulu, setelah mampu melayani, naik secara bertahap," paparnya panjang,
Dadan pun mengungkap jika sebagian besar kejadian gangguan kesehatan muncul karena munculnya SPPG baru dan rata-rata SPPG baru memang butuh pembiasaan.
"Jadi setiap SPPG perlu memitigasi secara dini dan kami lakukan investigasi tersendiri terkait dengan kejadian gangguan pencernaan pada anak didik," tuturnya.
Dadan Hindayana mengatakan terdapat tiga zona wilayah yang dilaporkan dari daerah terkait kasus keracunan.
Di wilayah I, Pulau Sumatra, tercatat 7 kasus dengan total korban keracunan mencapai 1.281 orang.
Baca Juga: Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
Salah satu kasus terbesar terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Talang Ubi yang menyebabkan 172 orang mengalami keracunan. Menurut Dadan, hal ini disebabkan masalah pada bahan baku makanan.
Sementara itu, di wilayah II, Pulau Jawa, BGN mencatat setidaknya 2.606 penerima manfaat yang diduga mengalami keracunan.
Kasus terbesar tercatat di Cianjur pada 19 Februari dengan total 254 anak mengalami keracunan akibat penyimpanan makanan yang terlalu lama. Selain itu, di Bogor pada 6 Mei, sekitar 223 orang mengalami gejala serupa.
"Kami sudah minta SPPG-nya stop sementara dan diperbaiki fasilitasnya menyesuaikan dengan SOP BGN. Lain-lainya 2-3 orang tapi kita catat semuanya tidak ada yang disembunyikan," ujar Dadan.
Di wilayah III, tercatat 11 kasus dengan total korban mencapai 824 orang. Salah satu kasus terbesar terjadi di SPPG Banggai Kepulauan dengan 319 orang diduga mengalami keracunan. Penyebabnya, menurut Dadan, terkait pergantian bahan baku dari supplier baru.
BGN telah menurunkan tim untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan mengingatkan SPPG agar lebih berhati-hati dalam memilih bahan baku, terutama yang rentan dan memerlukan pengelolaan khusus.
Tag
Berita Terkait
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Diminta jadi Tim BGN, Chef Arnold Akui Eksekusi MBG Kurang Bagus
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Marak Keracunan Massal MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total: Anak-anak Jangan Dirugikan!
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?