- Perdana mengatakan program ini hanya memindahkan masalah dari pulau padat penduduk ke pulau jarang penduduk.
- Perdana juga mempertanyakan keberlanjutan transmigrasi di tengah krisis iklim.
- AGRA juga mengecam penggunaan anggaran triliunan rupiah untuk proyek transmigrasi.
Suara.com - Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) melalui Dewan Pimpinan Pusatnya, Rendy Perdana, menyuarakan penolakan keras terhadap proyek transmigrasi, yang disebutnya sebagai “Transmigrasi Ala Orde Baru,” dan menuntut pembubaran Kementerian Transmigrasi.
Menurut Perdana, program ini hanya memindahkan masalah dari pulau padat penduduk ke pulau jarang penduduk tanpa menyelesaikan akar permasalahan.
Rendy Perdana menyoroti bahwa banyak keluarga pencari tanah dari Jawa dan Sumatera Utara yang menjadi “pendatang liar” di tempat baru, seringkali berstatus “asilum” di tanah airnya sendiri.
Mereka kerap “dibarkan menggarap lahan dan diusir perusahaan dan aparat negara setelah tanaman komoditasnya siap untuk dipanen.”
Ia mengkritik bahwa proyek transmigrasi gagal mengangkat kesejahteraan mayoritas transmigran.
Generasi kedua dan ketiga transmigran tahun 1970-an dan 1980-an kini kembali menjadi “transmigran” karena pembagian tanah yang terlalu kecil, tidak ada biaya garap, atau terpaksa menjual tanah untuk bertahan hidup.
“Tanpa industri nasional dan pekerjaan bermutu lainnya di pedesaan, berapa tanah lagi yang dibutuhkan untuk dibagikan dan para transmigran akan menjadi transmigran lagi secara turun temurun?” kata Perdana Senin (22/9/2025).
Perdana juga mempertanyakan keberlanjutan transmigrasi di tengah krisis iklim.
“Haruskah proyek transmigrasi membuka hutan dan belukar lagi? Bisakah membuat tempat tinggal dan bercocok tanam tanpa harus menghancurkan hutan dan lingkungan hidup di tengah perubahan iklim yang ekstrem?” kata dia.
Baca Juga: Usai Ramai Pagar Laut, PIK 2 Bagi-bagi Sembako ke Warga, AGRA: Upaya Pembungkaman
AGRA juga mengecam penggunaan anggaran triliunan rupiah untuk proyek transmigrasi yang hanya untuk “memperoleh dukungan dari kalangan intelektual kampus untuk meneruskan proyek yang tidak layak.”
Perdana bahkan menyoroti rencana Kementerian Transmigrasi untuk membangun “Batalyon Komando Cadangan beranggotakan keluarga transmigran,” mempertanyakan tujuannya dan mendesak pembentukan Batalyon Cadangan bagi suku lokal juga.
Sebagai solusi fundamental, AGRA “menuntut dan mendukung penuh LAND REFORM SEJATI sebagai pembuka jalan industri nasional.”
Menurut Perdana, semua masalah kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan di pedesaan hanya bisa diselesaikan dengan land reform sejati yang “menghapus sistem produksi setengah feodal serta sewa tanah dan peribaan yang melekat padanya.”
Reporter: Safelia Putri
Tag
Berita Terkait
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Menteri Bahlil Temui Perusahaan Solar PV di Tiongkok demi Kejar Realisasi PLTS 100 GW
-
Rekomendasi Bus Double Decker Terbaik untuk Mudik Lebaran, Rasakan Sensasi Nyaman Di Kabin
-
Usai Ramai Pagar Laut, PIK 2 Bagi-bagi Sembako ke Warga, AGRA: Upaya Pembungkaman
-
Aguan dan Anthony Salim Didesak untuk Diperiksa Terkait Pagar Laut Tangerang
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami