- Gunung Patah merupakan gunung berapi nonaktif yang menjulang setinggi 2.853 mdpl di perbatasan provinsi Bengkulu dan Sumatra Selatan.
- Gunung Patah bukan hanya barisan hutan belantara, melainkan ruang yang menyimpan ikatan dengan leluhur dan terus dijaga melalui ritual.
- Pemandangan langka ini menjadi hadiah tak ternilai bagi Tim Satria Hutan Indonesia
Pemandangan langka ini menjadi hadiah tak ternilai bagi Tim Satria Hutan Indonesia dan menegaskan bahwa kawasan Hutan Lindung Raja Mendara, Bengkulu, adalah habitat yang terjaga bagi burung eksotis yang keberadaannya semakin langka.
Setelah dikejutkan dengan pemandangan Burung Rangkong, kejutan lain turut datang menghampiri Tim Satria Hutan Indonesia. Pada ketinggian sekitar 1.987–2000 mdpl, tim menemukan susunan tulang hewan yang cukup besar dan tersusun rapi. Berdasarkan observasi awal yang kami lakukan di lokasi ditemukannya tulang belulang tersebut– struktur, ukuran, serta rupa bentuknya mengindikasikan bahwa tulang ini merupakan tulang gajah.
Meskipun demikian, berdasarkan data yang ditemukan, populasi gajah di bengkulu saat ini hanya berpusat di wilayah Seblat, Bengkulu Utara. Juga mengingat preferensi habitat gajah yang cenderung terletak di dataran rendah yang luas, membuat kemungkinan perjumpaan tulang gajah di ketinggian tersebut menjadi relatif kecil. Oleh karena itu, dugaan tersebut perlu diverifikasi lebih lanjut oleh para ahli. Terlepas dari itu semua, penemuan tulang ini meninggalkan pertanyaan besar bagi Tim SHI. Tulang apa ini sebetulnya? Bagaimana bisa tulang sebesar tubuh manusia tersebut bisa sampai ke ketinggian 2000 mdpl?
Surga Tersembunyi di balik Rimbunnya Hutan Lumut
Setelah mencapai ketinggian 2.500 mdpl, jalur yang sebelumnya didominasi oleh hutan tropis berangsur mulai berubah. Pohon-pohon besar mulai jarang, digantikan oleh pepohonan yang relatif lebih kecil dan seluruh permukaannya tertutup lumut tebal.
Udara di hutan lumut ini terasa sangat lembab, kabut tebal juga sering menjadi pengiring perjalanan dengan tanahnya yang empuk sekaligus licin. Setelah beberapa hari perjalanan melintasi hutan lumut, Gunung Patah menunjukkan wajah aslinya, sebuah danau dengan air jernih terbentang luas di tengah rimbunnya hutan lumut.
Danau yang luasnya kurang lebih 4 hektar ini berada pada ketinggian 2.550 mdpl dan dikenal oleh warga sekitar dengan sebutan “Danau Tumutan Tujuh”. Nama ini diberikan oleh warga sekitar karena danau tersebut dipercaya sebagai sumber mata air 7 sungai di kawasan Hutan Lindung Raja Mendara.
“Memang bukan di puncaknya, tapi begitu melihat danau, rasa capek agaknya jadi sedikit terobati”, ungkap Aufa, salah seorang anggota tim.
Sekitar 2 hari perjalanan dari danau tumutan tujuh, beberapa anggota tim mengunjungi Kawah Purba—cekungan besar yang ditengahnya terhampar air berwarna hijau pucat dan berkabut. Kawah tersebut berada pada ketinggian kurang lebih 2.650 mdpl dan terletak di sisi tenggara dari puncak Gunung Patah.
Baca Juga: All England 2024: Lawan Mundur, Jonatan Christie Susul Anthony Ginting ke Semifinal
Puncak Gunung Patah dan Bendera Merah Putih
Setelah melintasi danau dan Kawah Purba, tim juga melewati puncak lumutan—bukan puncak sejati Gunung Patah, melainkan sebuah puncakan di tengah hutan lumut dengan ketinggian sekitar 2.750 mdpl.
Dua belas hari pendakian telah terlewati, tepat 16 Agustus 2025, tim tiba di puncak Sejati Gunung Patah. Sehubungan esok harinya diperingati sebagai dirgahayu Republik Indonesia ke-80, sebuah upacara bendera sederhana digelar. Tanpa tiang resmi, bendera Merah Putih dikibarkan di antara pepohonan tinggi. Suara alunan lagu Indonesia Raya menggema, meski hanya dengan paduan suara seadanya.
“Karena kesederhanaannya ini, Menurut saya, Upacara ini lebih sakral daripada upacara biasanya. Padahal udah 12 hari perjalanan, tapi kita masih menyempatkan waktu buat upacara, itu jadi bukti kalau kita memang benar-benar bangga sama Indonesia”, kata Willy, salah satu anggota tim.
Lintas Jalur ke Kance Diwe
Rencana awalnya, tim akan kembali melalui jalur Desa Manau Sembilan. Namun, logistik yang menipis karena telah melakukan 11 hari perjalanan di hutan membuat opsi tersebut terlalu berisiko. Setelah diskusi panjang, tim memutuskan untuk turun melalui jalur alternatif: Jalur Kance Diwe di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Berita Terkait
-
Sinopsis Dream, Drama China Terbaru Liu Shi Shi dan Hu Xian Xu
-
Review Film Elio: Petualangan Galaksi yang Bikin Hati Meleleh
-
5 Drama China Diadaptasi dari Novel Shi Si Lang, Ada The Eternal Fragrance
-
Sinopsis Echoes of the Heart, Drama China Terbaru Han Dong Lin dan He Shi
-
Ada Kill My Sins, Ini 3 Drama China Dibintangi Liu Shi Shi sebagai Pemeran Utama
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Kemendikdasmen - Canva Wujudkan Akses Pendidikan Berbasis Teknologi bagi Anak Indonesia
-
Istri Pegawai Pajak Manokwari yang Diculik Ditemukan Tewas di Septic Tank, Pelaku Ditangkap!
-
Dikdasmen Revisi Aturan Sekolah Aman Pasca Insiden SMAN 72 Jakarta, Dorong Pencegahan Kekerasan
-
Awal Mula Gunung Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono Hingga Kini Jadi TPS Dadakan
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Samakan Perjuangannya dengan Pangeran Diponegoro
-
Gerakkan Ekonomi Daerah, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Siswa Jateng Gemar Makan Ikan
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan, Surya Paloh Ucapkan Selamat Kepada Keluarga Besar Pak Harto
-
Tak Gentar Dijadikan Tersangka dalam Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Senggol Gibran
-
KPK Klarifikasi, Tidak Ada Penggeledahan Mobil Plt Gubernur dan Sekda Riau
-
Dinilai Cacat Hukum, Empat ASN Gugat Surat Perintah Mutasi Kepala BNN ke PTUN