-
IPF menggelar konferensi internasional di Yogyakarta membahas inovasi kemasan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi sirkular.
-
Kemenperin menegaskan dukungan melalui pembinaan dan kebijakan bagi industri kemasan.
-
ExxonMobil, Dow, Danone, dan Unilever berbagi praktik sirkular, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Suara.com - Federasi Pengemasan Indonesia (Indonesian Packaging Federation/IPF) sukses menggelar International Conference on Packaging in the Circular Economy: Best Approach for Sustainable Business di Yogyakarta pada 24–25 September 2025.
Acara ini mempertemukan beragam pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah, lembaga internasional, akademisi, asosiasi, hingga pelaku industri, untuk membahas strategi inovasi kemasan dalam mendukung peta jalan menuju ekonomi sirkular Indonesia.
Diskusi ini menjadi semakin relevan seiring komitmen pemerintah menuju target net zero emission, di mana sektor kemasan menghadapi tantangan besar dari sisi regulasi, teknologi, hingga dinamika pasar.
Selama dua hari pelaksanaan, konferensi menghadirkan sejumlah pejabat tinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Kehadiran organisasi internasional seperti UNIDO Indonesia dan World Packaging Organisation (WPO) turut memperkuat bobot forum ini.
Lebih dari 20 narasumber dari berbagai latar belakang tampil sebagai pembicara, termasuk pemain global seperti ExxonMobil, Dow Chemical, DIC, serta produsen mesin kemasan internasional.
Sementara itu, merek besar seperti Danone dan Unilever berbagi pengalaman tentang inisiatif mereka mengintegrasikan sampah plastik ke dalam rantai pasok material, sebuah langkah yang menunjukkan praktik nyata dari prinsip ekonomi sirkular.
Selain dukungan industri, kalangan akademisi dan asosiasi juga menegaskan bahwa perubahan ke arah keberlanjutan sudah mulai terlihat nyata.
Kolaborasi antara pemilik merek, produsen, peritel, regulator, hingga peneliti diyakini menjadi kunci percepatan implementasi kemasan ramah lingkungan di Indonesia.
Baca Juga: Nasib Subsidi Motor Listrik Menggantung, Menperin: 'Tanya Saja ke Lapangan Banteng!'
Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian, Krisna Septiningrum, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi ini.
"Kami dari pemerintah sangat mendukung kegiatan ini. Apalagi ini berkaitan dengan salah satu di kami itu sirkular ekonomi ya. Kami membutuhkan support yang luar biasa dari IPF," kata Krisna.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengambil peran pembinaan bagi industri kemasan yang menjadi bagian dari binaan Kemenperin.
"Sebenarnya kami ke arah pembinaan, terhadap industri-industri packagingnya. Karena kebetulan industri packaging di bawah binaan kami. Jadi nanti kami akan support yang bisa kami dilakukan, misal kebijakan supaya terwujudnya sirkuler ekonomi ini untuk industri packaging untuk hulu dan hilir," imbuhnya.
Dengan hasil yang dicapai dalam konferensi ini, IPF optimistis bahwa kemitraan lintas sektor akan mempercepat adopsi praktik berkelanjutan, mulai dari pengurangan limbah, perpanjangan siklus hidup produk, hingga terbukanya peluang model bisnis baru.
Forum ini pun menjadi momentum penting bagi Indonesia dan Asia dalam merancang masa depan kemasan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Berita Terkait
-
Nasib Subsidi Motor Listrik Menggantung, Menperin: 'Tanya Saja ke Lapangan Banteng!'
-
Insentif Mobil Listrik Disetop, Vinfast dkk Diminta Patuhi Aturan TKDN Mulai 2026
-
Generasi Muda Jadi Motor Penggerak Industri Batik Berkelanjutan di Era Modern
-
Pemerintah Masih Pikir-pikir Berikan Disinsentif Kendaraan Konvensional
-
Motor Listrik Velax Mengaspal di IIMS 2025, Kementerian Perindustrian Apresiasi Yadea
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Pesan Tegas Megawati di Hari Tani Nasional: Stop Konversi Lahan Subur!
-
FSGI Ungkap Masalah MBG di 14 Provinsi: Makanan Basi, Belatung, hingga Jeruk Busuk
-
Keracunan Massal Lagi? 7 Siswa SMAN 15 Jakarta Mual dan Sakit Perut Usai Makan MBG
-
Diundang Donald Trump, Prabowo Gabung Pertemuan Eksklusif Bahas Perdamaian Gaza di PBB
-
Imbas Kompor Nyala Ditinggal Pemilik, Belasan Kios di Pasar Krenso Jaktim Ludes Terbakar
-
Rakernas Dekranas 2025, Tri Tito Karnavian Tekankan Peran Strategis Kerajinan Nasional
-
Pedas! Blak-blakan di Depan Mahfud MD, Rocky Gerung Sebut Prabowo Ngaco, Mengapa?
-
BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan Akibat Iklim Ekstrem, Petani Diminta Tinggalkan Titi Mongso
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia