-
Dian Hunafa bela ijazah Gibran, memicu pro dan kontra.
-
Polemik tak pengaruhi karier dan kehidupannya di Singapura.
-
Menegaskan independen dan berhak menikmati hasil jerih payahnya sendiri.
Suara.com - Kreator konten Dian Hunafa mendadak menjadi sorotan publik setelah dirinya pasang badan membela keaslian ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diragukan publik.
Pada unggahan Instagramnya, Dian Hunafa sempat menjelaska bahwa MDIS tempat Gibran Rakabuming meraih gelar S1 adalah kampus mitra yang bekerja sama dengan universitas luar negeri.
Bakan, Dian Hunafa pun menunjukkan ijazah aslinya dari MDIS, karena turut merasa sakit hati ijazah Gibran Rakabuming tersebut dituding palsu.
Namun, pembelaannya justru menuai pro dan kontra yang sengit di media sosial.
Alih-alih tertekan, ia menegaskan bahwa kehidupannya di Singapura sama sekali tidak terpengaruh oleh panasnya perdebatan politik di Indonesia.
Dian mengungkapkan bahwa kariernya sebagai seorang kreator konten di Negeri Singa tetap berjalan normal.
Fokusnya pada bidang kecantikan dan gaya hidup membuatnya tetap produktif dan menghasilkan, terlepas dari badai komentar yang menerpanya dari warganet Indonesia.
"Untungnya semua polemik yang ada di Indonesia gak ngaruh sama sekali dengan kehidupan aku di Singapura. Karena di Singapura ini aku freelance sebagai konten kreator, terutama di bidang beauty, make up, lifestyle," ujar Dian Hunafa, alumni MDIS seperti Gibran Rakabuming.
Ia menambahkan bahwa klien dan brand yang bekerja sama dengannya mayoritas berasal dari luar Indonesia, sehingga tidak memantau isu-isu yang sedang hangat di tanah air.
Baca Juga: 'Turunkan Menteri, Bukan Aparat' KPA Desak Perubahan Total Penanganan Konflik Agraria di DPR
"Terus brand yang bekerjasama dengan akun itu kebanyakan brand dari Singapura, Malaysia dan China, mereka tuh gak memantau sama sekali apa yang terjadi di Indonesia," kata Dian Hunafa.
"Jadi, sejauh ini sih nggak ngaruh sih. Aku tetap bahagia dan I am still earn money from my content," ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi diri setelah melewati perdebatan melelahkan, Dian Hunafa bahkan menyatakan keinginannya untuk membeli sebuah tas baru.
"Setelah semua perdebatan soal ijazah palsu, I think I deserve new bag," kata Dian Hunafa.
Lebih lanjut, ia menegaskan posisinya yang independen dan tidak memiliki afiliasi politik apa pun.
"Aku pindah ke Singapura itu sejak tahun 2018, aku gak kenal siapa pun yang berkaitan dengan politik di Indonesia," katanya.
Berita Terkait
-
Senggol Terus Ijazah Jokowi dan Gibran, Apa Latar Belakang Pendidikan Roy Suryo?
-
Jadi Tempat Gibran Kuliah, Kampus MDIS Sebenarnya Ranking Berapa di Singapura?
-
Ijazah Gibran Diragukan, Pakar Pendidikan Internasional Bongkar Fakta Sebaliknya
-
Paket Bansos 'Wakil Presiden RI' Muncul di Tengah Aksi Hari Tani
-
Duduk Perkara Polemik Ijazah Gibran yang Dipermasalahkan Roy Suryo, Benarkah Tidak Sah?
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
-
Pesan Natal Uskup Agung: Rawat Alam, Jangan Biarkan Rakyat Jadi Korban
-
UMP Jakarta 2026 Kalah dari Bekasi dan Karawang, Said Iqbal: Tidak Mungkin Ibu Kota Lebih Rendah!
-
Libur Natal Kawasan Monas 'Diserbu' Ribuan Pengunjung, Wisatawan China hingga Brasil Ikut Meramaikan
-
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
-
Mendagri dan sejumlah menteri pantau kesiapan ibadah Malam Natal 2025 di Jakarta.
-
Said Iqbal Tolak Kenaikan UMP Jakarta 2026 Rp5,73 Juta, Nilai Tak Cukupi Kebutuhan Hidup Layak
-
Magis Natal di Jantung Jakarta: Kala Bundaran HI Bersolek dalam Lautan Cahaya
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia