- Kementerian Lingkungan Hidup merampungkan dua instrumen sekolah.
- Dua instrumen itu bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan program Adiwiyata.
- Dua instrumen terdiri dari Instrumen Perilaku Peduli Lingkungan Hidup Siswa (IPPLHS) dan Instrumen Kinerja Sekolah Peduli Lingkungan Hidup (IKSPLH).
Suara.com - Dorong komitmen kepedulian lingkungan dari bangku sekolah, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup melalui Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH), rampungkan dua instrumen sekolah yang dapat digunakan untuk memperkuat pelaksanaan program Adiwiyata.
Seperti diketahui, Program Sekolah Adiwiyata mendorong sekolah-sekolah untuk mengajarkan kebiasaan ramah lingkungan kepada siswa, baik di kelas maupun dalam kegiatan sehari-hari.
Pengembangan instrumen ini merupakan hasil kolaborasi antara PPGLH, Yayasan Bakti Barito, dan tim peneliti LabSosio Universitas Indonesia. Dua instrumen sekolah yang akan menjadi memperkuat program Adiwiyata ini yakni Instrumen Perilaku Peduli Lingkungan Hidup Siswa (IPPLHS) dan Instrumen Kinerja Sekolah Peduli Lingkungan Hidup (IKSPLH).
Kepala PPGLH Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc., mengatakan, kedua instrumen atau alat ukur ini disusun untuk membantu sekolah menilai sejauh mana siswa dan lingkungan sekolahnya sudah menerapkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Dengan adanya data yang terukur dan komprehensif, kami di PPGLH dapat melihat dengan lebih jelas kondisi riil di lapangan. Data ini sangat penting untuk mengetahui apa yang sudah berjalan baik, area mana yang masih perlu diperkuat, serta langkah strategis apa yang harus diambil ke depan,” kata Dra. Jo Kumala dalam Peluncuran dan Sosialisasi Instrumen Nasional Pengukuran Kepedulian Lingkungan di Sekolah, Rabu (24/9/2025).
Direktur Bakti Barito, Dian A. Purbasari menjelaskan, dengan adanya instrument ini akan sangat membantu program Adiwiyata. Sekolah maupun mitra juga dapat melihat keberhasilan pelaksanaan, serta mengevaluasi praktik yang telah dilakukan.
“Dengan instrumen ini, sekolah dan mitra dapat mengidentifikasi apa yang berhasil, meningkatkan skala praktik yang berhasil, dan menargetkan dukungan di area yang paling membutuhkan,” jelas Dian.
Tentang Instrumen Sekolah
1. IPPLHS
Baca Juga: Beroperasi Tahun Depan, Apa Beda Sekolah Garuda dengan Sekolah Biasa?
Untuk IPPLHS dipakai untuk melihat perilaku siswa dalam empat aspek utama seperti:
- Seberapa banyak siswa mengetahui tentang isu-isu lingkungan;
- Seperti apa sikap siswa terhadap lingkungan;
- Bagaimana perilaku masing-masing siswa sehari-hari saat berinteraksi dengan isu-isu lingkungan;
- Bagaimana perilaku siswa secara kolektif/bersama-sama saat berinteraksi dengan isu-isu lingkungan.
2. IKSPLH
IKSPLH berfokus pada penilaian sekolah secara keseluruhan, seperti:
- Instrumen ini mengukur apakah sekolah sudah memasukkan isu lingkungan dalam pelajaran;
- Apakah sudah memiliki sistem manajemen yang mendukung, sudah melakukan aksi nyata (seperti pengelolaan sampah atau penghijauan);
- Apakah sudah berkolaborasi dengan orang tua, komunitas, atau pemerintah;
- Apakah sekolah telah mampu memantau dan mengevaluasi program terkait lingkungan secara rutin dan efektif.
Nantinya instrumen ini akan melihat dari berbagai dimensi pengukuran mulai manajemen, kurikulum, aksi dan partisipasi siswa, kolaborasi dengan komunitas, serta monitoring berkelanjutan.
Dukungan Kemendikdasmen dan Kemenag
Adanya instrumen yang mendukung program Adiwiyata ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Melalui perwakilannya, Nastiyawati, S. Pd., M.A.P., ia menyatakan dukungannya terhadap instrumen ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
Terkini
-
Jakarta 'Lumpuh', Gubernur Pramono 'Semprot' Lambatnya Perbaikan Gerbang Tol Imbas Demo
-
Mendagri Harap Pemda Belajar Praktik Pengelolaan BUMD dari Jepang untuk Tumbuhkan Ekonomi Daerah
-
Jaringan Kuras Rekening Tidur Nasabah Rp204 M, 2 Pelaku Ternyata Terlibat Pembunuhan Kacab Bank!
-
Nyawa Kakek 82 Tahun Cuma 'Dihargai' 1,5 Tahun? Keluarga Korban Tabrak Lari Laporkan Jaksa ke Aswas
-
Ribuan Siswa Tumbang Keracunan, Istana: MBG Jalan Terus, Masalah Diatasi
-
Serangan 3 Penjuru Ijazah Gibran: Dituding Lulusan SD, Digugat Rp125 T, Diserbu Pakar Telematika
-
Buka Kelas Seks Bertarif Ratusan Juta, WNA asal Amerika Serikat Dideportasi
-
Ditinggal Pulang saat Nongkrong, Siswi SMP di Tangerang Malah Digilir Teman-teman Pacarnya
-
5 Fakta Pembunuhan Sadis Pacitan: Pelaku Kabur Usai Teror Warga, 6 Sekolah Diliburkan
-
Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya