- Pemerintah tetap melanjutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) meski terjadi kasus keracunan massal, dengan janji evaluasi dan perbaikan sistem
- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meminta Badan Gizi Nasional menuntaskan masalah di lapangan dan DPR akan mengawasi pelaksanaan MBG
- Publik mengkritik keras program MBG akibat insiden keracunan, makanan basi, dan belatung, menuntut pengawasan lebih ketat atau penghentian program
Suara.com - Menanggapi maraknya kasus keracunan yang menimpa sejumlah siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk menghentikan program tersebut.
Namun, ia menuntut adanya evaluasi terhadap pelaksanaan MBG.
“Semua jenis kejadian harus dijadikan bahan evaluasi,” ujar Muhaimin di Kantor DPP PKB.
Ia menilai, insiden keracunan massal dan sistem yang lamban harus segera menjadi bahan pembenahan secara menyeluruh.
Muhaimin juga meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk benar-benar menuntaskan masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
“Saya minta kepada BGN untuk benar-benar menuntaskan problem-problem yang nyata-nyata ada,” katanya, Rabu (24/9/2025).
Pihak DPR, lanjut Muhaimin, akan turun tangan dan melakukan evaluasi pada sistem pelaksanaan MBG.
Adapun pernyataan dari Ketua Umum PKB yang juga akrab disapa Cak Imin tersebut, dilanjutkan dengan pernyataan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan program unggulannya, MBG, namun dengan pengawasan dan perbaikan sistem yang lebih ketat setelah maraknya insiden keracunan.
“Tidak ada, tidak ada rencana penyetopan, saya belum mendengar (ada rencana penyetopan),” ujar Muhaimin mempertegas, di tengah acara peringatan Hari Tani Nasional 2025.
Baca Juga: Keracunan Massal MBG: IDAI Ungkap Fakta 'Danger Zone' Makanan yang Bikin Ngeri!
Sebelumnya, program MBG yang diadakan pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi siswa di seluruh Indonesia banyak mendapat kritik tajam.
Sebab, ribuan siswa di berbagai daerah dilaporkan mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Berbagai kasus keracunan terus bermunculan, menimpa ratusan siswa, tidak hanya keracunan, tetapi juga temuan makanan basi, hingga belatung.
Publik pun menyuarakan kekecewaan dan kekhawatiran mendalam pada keamanan para siswa yang menerima program tersebut, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap kualitas program unggulan pemerintah ini.
Tak sedikit yang meminta adanya evaluasi, penggantian pihak vendor, hingga ada yang meminta untuk program MBG dihentikan.
Reporter : Nur Saylil Inayah
Berita Terkait
-
Pemkot Jaktim Bantah 6 Siswa SD di Pulogebang Keracunan MBG: Gejala Muntah Gegara Aroma Kol Rebus?
-
Muhaimin Puji Prabowo di Pidato PBB : Presiden yang Berhasil Pidato dengan Baik setelah Bung Karno
-
Cak Imin Minta Maaf, Sebut 27 Tahun PKB Omong Kosong untuk Petani
-
Usai Garut dan Cipongkor, Kasus Siswa Keracunan Diduga MBG Terjadi di Bogor, Begini Gejalanya!
-
Muncul Desakan Moratorium Program MBG Hingga Penetapan KLB, Apa Kata Istana?
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Gibran Kaget Lihat Ojol Bertongkat di Semarang, Langsung Tanya: 'Sudah Aman?'
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo