News / Nasional
Selasa, 30 September 2025 | 11:28 WIB
Suasana Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang dipenuhi ambulans usai sebuah musala di dalam kompleks ponpes ambruk, Senin (29/9/2025) [Suara.com/ANTARA]

Sistem Pendidikan di Ponpes Al Khoziny

Sejak awal, Pesantren Al Khoziny mengajarkan sistem pendidikan salaf. Para santri dibagi dalam jenjang Ula, Wustho, dan Ulya, dengan materi utama berupa kitab kuning di antaranya Tauhid, Fikih, Nahwu, hingga Tafsir.

Di masa KH Moch Abbas, pondok mulai merintis pendidikan formal agar santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga siap menghadapi perkembangan zaman.

  • 1964: berdiri Madrasah Tsanawiyah Al Khoziny.
  • 1970: menyusul Madrasah Aliyah dan Madrasah Ibtidaiyah Al Khoziny.
  • 1982: didirikan Sekolah Tinggi Diniyah.
  • 1993: lembaga tersebut diformalisasi menjadi STAI dan STIQ, yang kini berkembang menjadi Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny.

Perpaduan antara pendidikan salaf dan formal menjadikan pesantren ini unik. Ia mampu menjaga tradisi klasik, sekaligus memberi ruang modernitas dalam sistem pendidikan Islam.

Kepemimpinan kemudian berlanjut pada KH Abdul Mujib Abbas, yang menekankan pengembangan spiritual santri. Beliau menanamkan lima tarekat penting yang hingga kini menjadi ciri khas Pesantren Al Khoziny:

  • Belajar dan mengajar ilmu wajib diamalkan dan dibagikan kepada masyarakat.
  • Salat berjamaah menjadi tolok ukur kedisiplinan santri.
  • Membaca Al-Qur’an setiap pagi, santri dibiasakan membaca Al-Qur’an dengan bimbingan tajwid.
  • Salat witir sebagai amalan sunah yang rutin dikerjakan setiap malam.
  • Istikamah mengajarkan ketekunan dalam ibadah dan pengajaran sebagai teladan hidup.
  • Tradisi ini membentuk karakter santri agar tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.

Demikian itu info soal siapa pendiri Ponpes Al Khoziny yakni KH Raden Khozin Khoiruddin, yang kemudian dilanjutkan oleh putranya, KH Moch Abbas. Kini, di bawah pengasuhan KHR Abdus Salam Mujib, Pesantren Al Khoziny sudah berusia lebih dari satu abad. Ponpes ini diperhitungkan sebagai Ponpes tertua dan paling berpengaruh di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Mutaya Saroh

Load More