-
Subaryono, ayah Arya Daru, menyampaikan kegelisahan keluarga karena belum ada penjelasan pasti mengenai kematian putranya.
-
Keluarga, didampingi penasihat hukum, mengajukan RDP ke Komisi III DPR untuk mengungkap fakta dan menyerahkan bukti kejanggalan kasus.
-
Pihak keluarga menolak dugaan bunuh diri dan menegaskan kemungkinan adanya pembunuhan berencana, menuntut penyelidikan lebih transparan.
Suara.com - Subaryono, ayah kandung dari diplomat Arya Daru Pangayunan, menyampaikan kegelisahannya terkait kematian sang putra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XIII DPR RI, Rabu (30/10/2025).
Dengan nada emosional, Subaryono mengungkapkan bahwa hingga kini, keluarga masih merasa belum mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai penyebab pasti kematian Arya Daru.
"Belum ada satu keputusan yang jelas apa yang sebenarnya terjadi pada anak kami itu," ujar Subaryono dalam rapat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Ia menambahkan bahwa berbagai informasi yang beredar di media massa juga belum mampu memberikan jawaban yang memuaskan bagi keluarga.
Subaryono menceritakan betapa sulitnya mencari keadilan dan kejelasan sebagai orang tua yang tinggal di Yogyakarta.
"Terus terang sebagai orang tua di Yogyakarta, saya tidak tahu harus ke mana saya harus menyampaikan hal itu," katanya.
Berkat arahan dan perkenalan dengan seorang penasihat hukum, keluarga akhirnya menemukan wadah untuk menyampaikan keluh kesah dan mencari bantuan.
Subaryono menjelaskan bahwa penyampaian dari pihak penyidik pada waktu itu pun belum bisa menenangkan keluarga.
"Meskipun saya juga menghargai dari pihak-pihak yang terkait tentunya sudah bekerja keras, tetapi bagi kami itu juga belum membuat kami merasa jelas dengan apa sebetulnya yang terjadi pada anak kami," tegasnya.
Baca Juga: Sosok Meta Ayu Istri Diplomat Arya Daru yang Minta Kematian Suaminya Diusut Transparan
Karena alasan emosional dan keinginan agar kegelisahan keluarga dapat tersampaikan dengan baik, Subaryono menyerahkan penjelasan lebih lanjut kepada penasihat hukum yang mendampinginya.
"Untuk itu lah kami menceritakan kepada penasehat hukum dan mungkin penasehat hukum bisa menjelaskan lebih baik lagi karena saya mungkin terlalu emosional kalau harus menjelaskan apa kegelisahan kami dan seterusnya," pungkasnya
Sebelumnya, Kasus kematian misterius almarhum Arya Daru Pengayunan memasuki babak baru. Penasihat hukum keluarga almarhum, didampingi pihak keluarga, telah resmi mengajukan permohonan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada Komisi III DPR RI.
Pertemuan dengan Ketua Komisi III, Habiburokhman, telah dilakukan, dan surat permohonan pun telah diterima.
"Kami baru selesai menghadap ketua komisi tiga, Bapak Dr. Habiburokhman, dan kami menyampaikan surat permohonan RDP di Komisi III, dalam rangka difasilitasi untuk mengungkap kasus kematian misterius dari Almarhum Arya Daru," ungkap Penasihat Hukum Keluarga Almarhum Arya Daru, Nicholay Aprilindo kepada awak media usai pertemuan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Pihak keluarga dan penasihat hukum berharap Komisi III dapat segera mengagendakan RDP tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan
-
Jalur Emergency Disiapkan dari Malioboro hingga Titik Nol saat Malam Tahun Baru
-
Wajah Penuh Warna Monas Jelang Malam Tahun Baru 2026
-
Museum dan Rumah Singgah Marsinah Resmi Mulai Dibangun di Nganjuk
-
Malam Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Bakal Tindak yang Melanggar
-
171.379 Rumah Rusak, Dompet Dhuafa Targetkan Bangun 1.000 RUMTARA bagi Penyintas Bencana Sumatra