Suara.com - Senyum semringah menghiasi wajah Ilah Karmilah (69) saat mengenakan toga wisuda di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kamis (18/9/2025).
Wanita yang akrab disapa Oma Ilah itu tak pernah menyangka di usia senja masih bisa merasakan momen layaknya anak muda yang baru lulus sekolah.
Warga Kelurahan Rambutan, Ciracas, itu sehari-hari dikenal sebagai pengrajin manik-manik. Tangannya cekatan merangkai kalung, gelang, hingga tasbih.
Namun, kali ini Oma Ilah merangkai pengalaman berbeda, yakni mengikuti Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP) selama sepuluh bulan bersama ribuan rekan seusianya.
“Saya menerima informasi tentang sekolah lansia dari petugas PKK, Bu Isma POKJA 2. Awalnya keluarga heran, tanya apa yang dipelajari dan untuk apa. Tapi akhirnya mendukung,” kata Oma Ilah.
Menurutnya, sekolah lansia membuat hidup terasa lebih berwarna, khususnya dalam menjalani hari-hari tuanya.
“Banyak hal yang berkesan, bisa menambah ilmu, kawan, interaksi sesama, juga ilmu baru yang sangat berguna. Itu yang membuat saya sangat terkesan,” ucapnya.
Awalnya, keluarga Oma Ilah sempat heran dengan keinginannya ikut sekolah lansia. Namun, akhirnya mereka memberikan dukungan penuh.
“Anak-cucu mendukung penuh, mereka malah bangga saya masih mau belajar. Saya sendiri senang karena sehat, punya kegiatan, dan bisa berbagi cerita dengan teman-teman sebaya,” tambahnya.
Baca Juga: Gebrakan DPRD DKI: Promosi Rokok Bisa Kena Denda Rp 100 Juta, Izin Usaha Terancam Dicabut!
Tak jauh berbeda dengan Oma Ilah, Sutarto atau yang akrab dipanggil Opa Sutarto, turut membagikan pengalamannya ikut sekolah lansia. Lelaki berusia 70 tahun yang dikenal sebagai YouTuber asal Kelurahan Baru, Pasar Rebo, itu ikut diwisuda bersama 1.618 lansia lainnya.
“Yang mendorong saya masuk sekolah lansia itu untuk menambah pengetahuan. Keluarga malah bertanya apa yang dipelajari dan untuk apa. Tapi setelah tahu manfaatnya, mereka mendukung,” ujarnya.
Selama mengikuti pelatihan, ia mengaku tak menemui kendala berarti lantaran mendapatkan bantuan penuh dari para pengajar dan panitia.
“Panitia dan penyelenggara sangat positif, ramah, penuh canda tawa tapi tetap sopan. Sangat bermanfaat. Hanya saja saya berharap materinya lebih ditingkatkan, praktiknya juga diperluas,” kata Opa Sutarto.
Wisuda sekolah lansia kali ini mencetak rekor sebagai yang terbanyak di Jakarta dengan jumlah 1.618 wisudawan. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang hadir langsung mengatakan sekolah lansia bukan semata soal ijazah.
“Menurut saya, bukan ijazahnya yang utama, melainkan prosesnya. Di sini para lansia punya ruang untuk bertemu, berkumpul, berinteraksi, menjaga kebahagiaan, dan bertukar informasi,” kata Pramono.
Berita Terkait
-
BRUK! Lansia Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Pademangan Jakut, Tubuhnya Timpa Mobil
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
4 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik untuk Lansia, Nggak Bikin Lecet dan Nyeri
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional