News / Metropolitan
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 12:35 WIB
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
Baca 10 detik
  • Total siswa keracunan MBG di Jakarta mencapai 60 orang. 
  • Puluhan siswa yang keracunan MBG terjadi di 10 lokasi di Jakarta. 
  • Rata-rata pemicu keracunan puluhan anak itu karena bakteri.  

Suara.com - Total siswa di Jakarta yang mengalami keracunan menu progam Makanan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 60 orang. Berdasar catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, puluhan siswa yang keracunan MBG terjadi di 10 lokasi di Jakarta, termasuk SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

"Kejadian, kalau di Jakarta ada di 10 lokasi, tetapi sebenarnya siswa yang terdampak, yang sampai memerlukan peralatan kesehatan tidak terlalu banyak. Ada Sekitar 60-an dari seluruh lokasi," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dikutip dari Antara, Sabtu (4/10/2025).

Namun, dia tak merinci lokasi mana saja ditemukan kasus keracunan MBG di Jakarta. Berdasarkan hasil laboratorium sebagian besar penyebab keracunan makanan adalah bakteri.

"Sesuai dengan yang disampaikan Pak Menkes kemarin, memang sebagian besar penyebabnya adalah bakteri," kata dia.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta. [Suara.com/Fakhri]

Adapun di Jakarta, kasus keracunan MBG salah satunya terjadi di SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebanyak 20 siswa di sana diduga keracunan dengan gejala mual, pusing dan muntah.

Pada kesempatan berbeda, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta menemukan adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tak melaksanakan prosedur operasi standar (SOP) distribusi sehingga menu MBG mengakibatkan keracunan.

Padahal, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah memberikan SOP.

“Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas. Tetapi ketika kita melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik," kata Hasudungan di Balai Kota, Jumat (3/10).

Hasudungan menyampaikan Dinas KPKP DKI Jakart melakukan pemeriksaan laboratorium selama dua kali dalam seminggu di dua lokasi masing-masing kota di Jakarta.

Baca Juga: Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!

Load More