News / Nasional
Kamis, 02 Oktober 2025 | 11:01 WIB
Geger Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal karena MBG? Begini Kronologi Versi Dinkes Bandung Barat
Baca 10 detik
  • Kabar meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas membuat gempar publik karena sempat disebut-sebut usai menyantap menu MBG. 
  • Dinkes Pemkab Bandung Barat menyangkal siswi BR meninggal karena mengonsumsi MBG lewat laporan kronologi yang beredar di media sosial.
  • Berdasar laporan kronologi versi dines, siswi itu memiliki riwayat sakit lambung. 

Suara.com - Kabar meninggalnya seorang siswi SMKN 1 Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat membuat gempar publik. Pasalnya, siswi berinisial BR (18) itu sempat dikabarkan meningggal dunia usai menyantap menu program makan bergizi gratis (MBG).

Setelah ramai menjadi sorotan publik, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat langsung membuat klarifikasi dan menyangkal jika siswi BR meninggal akibat mengonsumsi MBG.

Bantahan itu termuat dari laporan kronologi kejadian yang beredar di platform X pada Kamis (2/9/2026).

Menurut keterangan dari pihak dinkes setempat yang beredar di medsos, meninggalnya siswi BR pada 24 September 2025 lalu terjadi setelah dua hari korban mengonsumsi MBG.

"Pasien meninggal bukan akibat dari mengonsumsi MBG pada hari Rabu, 24 September 2025. Pasien mengeluh gejala pada hari Senin 29 September 2025 (lebih dari 2x24 jam dari mengonsumsi MBG). Setelah makan pada Rabu, pasien tidak berobat baik ke poskom puskesmas ataupun RSUD Cililin," demikian kesimpulan dari laporan kronologi kejadian yang diteken oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia Nurlia Sukandar tertanggal 1 Oktober.

Laporan versi dinkes juga memasukan keterangan dari pihak keluarga yang menyebut jika siswi tersebut sempat makan seperti biasa seusai pulang sekolah.

Kolase foto hasil tangkapan layar laporan kronologi meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas versi Dinkes Pemkab Bandung Barat. (tangkapan layar/X)

"Keluarga pasien menuturkan setelah mengonsumsi MBG, pasien makan seperti biasa ketika sedang di sekolah dan di rumah dan tidak mengetahui riyawat penyakit apapun sewaktu kecil," tulisnya.

Dalam laporan tersebut, Dinkes Pemkab Bandung Barat menyebut jika siswi itu memiliki riwayat sakit lambung.

"Riwayat pemeriksaan setelah konsumsi MBG: tidak pernah periksa di posko, puskesmas, maupun di rumah sakit karena tidak merasakan gejala pusing, mual, muntah sampai dengan Senin tanggal 29 September," tulis laporan kronologi vers dinkes. 

Baca Juga: Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam

Berdasar laporan kronologi kejadian bernomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P, Dinkes Pemkab Bandung Barat juga mempaparkan detik-detik sebelum siswi BR dinyatakan meninggal dunia.

  • Pasien sekolah pada hari Senin tanggal 29 September 2025 dan berangkat jam 06.30 WIB tapi kemudian pasien mengeluh pusing sehingga memutuskan pulang jam 13.00 WIB.
  • Tiba di rumah pasien diberi obat bodrex sebanyak 1 tablet dapat beli dari warung, setelah diminum lalu tertidur di kamar.
  • Selasa tanggal 30 September 2025 pukul 03.00 WIB, pasien mengalami mual, muntah sebanyak 5 kali dan sesak nafas lalu diberi air hangat dan tertidur kembali.
  • Pada pukul 13.00 WIB, adik pasien (6) menemukan pasien dengan kejang dengan mulut berbusa dan wajah sedikit bengkak.
  • Adik pasien lalu segera melapor ke bibinya (Nani, 52 tahun) terkait keadaan pasien. Selanjutkanya pasien dibawa ke bidan praktek mandiri di daerah Cihampelas.
  • Bidan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan hasil 60/50 dengan kondisi wajah terlihat pucat, kejang dan sesak nafas.
  • Pukul 13.15 WIB, bu bidan berkoordinasi dengan sopir ambulans desa untuk kemudian merujuk pasien ke RSUD Cililin tanpa bisa mendampingi karena sedang ada partus/melahirkan.
  • Di ambulans pasien sempat mendapat oksigen sebanyak 5 liter.
  • Pada pukul 13.30 WIB sampai ke RSUD diantar oleh Paman (Nanang, 50 tahun) dan sepupu pasien (Salwa, 19 tahun).
  • Pasien dinyatakan meninggal di perjalanan oleh dokter IGD RSUD Cililin.

Load More