- Kabar meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas membuat gempar publik karena sempat disebut-sebut usai menyantap menu MBG.
- Dinkes Pemkab Bandung Barat menyangkal siswi BR meninggal karena mengonsumsi MBG lewat laporan kronologi yang beredar di media sosial.
- Berdasar laporan kronologi versi dines, siswi itu memiliki riwayat sakit lambung.
Suara.com - Kabar meninggalnya seorang siswi SMKN 1 Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat membuat gempar publik. Pasalnya, siswi berinisial BR (18) itu sempat dikabarkan meningggal dunia usai menyantap menu program makan bergizi gratis (MBG).
Setelah ramai menjadi sorotan publik, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat langsung membuat klarifikasi dan menyangkal jika siswi BR meninggal akibat mengonsumsi MBG.
Bantahan itu termuat dari laporan kronologi kejadian yang beredar di platform X pada Kamis (2/9/2026).
Menurut keterangan dari pihak dinkes setempat yang beredar di medsos, meninggalnya siswi BR pada 24 September 2025 lalu terjadi setelah dua hari korban mengonsumsi MBG.
"Pasien meninggal bukan akibat dari mengonsumsi MBG pada hari Rabu, 24 September 2025. Pasien mengeluh gejala pada hari Senin 29 September 2025 (lebih dari 2x24 jam dari mengonsumsi MBG). Setelah makan pada Rabu, pasien tidak berobat baik ke poskom puskesmas ataupun RSUD Cililin," demikian kesimpulan dari laporan kronologi kejadian yang diteken oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia Nurlia Sukandar tertanggal 1 Oktober.
Laporan versi dinkes juga memasukan keterangan dari pihak keluarga yang menyebut jika siswi tersebut sempat makan seperti biasa seusai pulang sekolah.
"Keluarga pasien menuturkan setelah mengonsumsi MBG, pasien makan seperti biasa ketika sedang di sekolah dan di rumah dan tidak mengetahui riyawat penyakit apapun sewaktu kecil," tulisnya.
Dalam laporan tersebut, Dinkes Pemkab Bandung Barat menyebut jika siswi itu memiliki riwayat sakit lambung.
"Riwayat pemeriksaan setelah konsumsi MBG: tidak pernah periksa di posko, puskesmas, maupun di rumah sakit karena tidak merasakan gejala pusing, mual, muntah sampai dengan Senin tanggal 29 September," tulis laporan kronologi vers dinkes.
Baca Juga: Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
Berdasar laporan kronologi kejadian bernomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P, Dinkes Pemkab Bandung Barat juga mempaparkan detik-detik sebelum siswi BR dinyatakan meninggal dunia.
- Pasien sekolah pada hari Senin tanggal 29 September 2025 dan berangkat jam 06.30 WIB tapi kemudian pasien mengeluh pusing sehingga memutuskan pulang jam 13.00 WIB.
- Tiba di rumah pasien diberi obat bodrex sebanyak 1 tablet dapat beli dari warung, setelah diminum lalu tertidur di kamar.
- Selasa tanggal 30 September 2025 pukul 03.00 WIB, pasien mengalami mual, muntah sebanyak 5 kali dan sesak nafas lalu diberi air hangat dan tertidur kembali.
- Pada pukul 13.00 WIB, adik pasien (6) menemukan pasien dengan kejang dengan mulut berbusa dan wajah sedikit bengkak.
- Adik pasien lalu segera melapor ke bibinya (Nani, 52 tahun) terkait keadaan pasien. Selanjutkanya pasien dibawa ke bidan praktek mandiri di daerah Cihampelas.
- Bidan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan hasil 60/50 dengan kondisi wajah terlihat pucat, kejang dan sesak nafas.
- Pukul 13.15 WIB, bu bidan berkoordinasi dengan sopir ambulans desa untuk kemudian merujuk pasien ke RSUD Cililin tanpa bisa mendampingi karena sedang ada partus/melahirkan.
- Di ambulans pasien sempat mendapat oksigen sebanyak 5 liter.
- Pada pukul 13.30 WIB sampai ke RSUD diantar oleh Paman (Nanang, 50 tahun) dan sepupu pasien (Salwa, 19 tahun).
- Pasien dinyatakan meninggal di perjalanan oleh dokter IGD RSUD Cililin.
Tag
Berita Terkait
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
2 Cucu Korban MBG, Mahfud MD Ungkit Data Keracunan Siswa Versi Prabowo: Ini Bukan Persoalan Angka!
-
Acungkan Jari Telunjuk, Ekspresi Prabowo 'Pecah' saat Nyanyi Bareng Sederet Pejabat di Lubang Buaya
-
Menkeu Purbaya Curhat Gerak-geriknya di Tiktok Dipantau Prabowo, Mengapa?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos dan Kakak Hary Tanoe sebagai Tersangka Korupsi Bansos Beras
-
Tragedi Cinta Segitiga di Cikarang: Tukang Cukur Tega Bunuh Sahabat Demi Penjual Es Sheyla
-
KPK Telusuri Aliran Uang Korupsi Bank BJB ke Keluarga Ridwan Kamil
-
Pemerintah Resmi Sahkan Kepengurusan Mardiono Pimpin PPP, AD/ART Tak Berubah Jadi Patokannya
-
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
-
BGN Didesak Investigasi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas, Benarkah Meninggal karena MBG?
-
Pemerintah Malaysia Langsung Bergerak Usai Relawan Diculik Israel saat Kirim Bantuan ke Gaza
-
Ketua BGN Hormati Penolakan MBG di SDIT Al Izzah: Bantuan Fokus pada yang Membutuhkan
-
DPR Usul Diksi Gratis Pada MBG Dihapus, BGN: Pemilik Patennya Presiden
-
Tegaskan PPP Tak Terbelah, Mahkamah Partai: Cuma Ada Satu Ketum Sah, Agus Suparmanto!