- Salah satu agenda utama pertemuan adalah permintaan izin Jokowi kepada Prabowo terkait ketidakhadirannya dalam acara HUT ke-80 TNI.
- Pertemuan ini sebagai kesempatan bagi Jokowi untuk menjelaskan kepada Prabowo mengenai maksud di balik permintaannya kepada para relawan.
- Jokowi juga disebut ingin memastikan kepada Prabowo bahwa Gibran tidak akan maju sebagai calon presiden pada 2029.
Suara.com - Pertemuan empat mata antara Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Sabtu (4/10/2025) lalu, memicu beragam spekulasi di tengah publik.
Analis komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mencoba mengurai kemungkinan-kemungkinan di balik pertemuan yang disebut-sebut hanya sebatas silaturahmi dan pembahasan masalah kebangsaan tersebut.
Menurut Jamiluddin, inisiatif pertemuan yang datang dari Jokowi ini wajar jika lebih banyak dikaitkan dengan kepentingan mantan presiden tersebut ketimbang Prabowo. Dengan minimnya informasi yang diberikan, berbagai tafsir pun bermunculan.
Jamiluddin menduga, salah satu agenda utama pertemuan adalah permintaan izin Jokowi kepada Prabowo terkait ketidakhadirannya dalam acara HUT TNI ke-80 di Monas pada 5 Oktober 2025.
"Sebagai orang Jawa, Jokowi tampaknya ingin menyampaikan langsung ke Prabowo mengenai pertimbangan ketidakhadirannya pada acara tersebut," ujar Jamiluddin kepada Suara.com, Senin (6/10/2025).
Spekulasi ini terbukti, di mana Jokowi memang tidak hadir dalam perayaan HUT TNI tersebut, dengan informasi yang beredar menyebutkan kondisi kesehatannya yang belum memungkinkan terkena sinar matahari.
Lebih lanjut, Jamiluddin juga melihat pertemuan ini sebagai kesempatan bagi Jokowi untuk menjelaskan kepada Prabowo mengenai maksud di balik permintaannya kepada para relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode.
"Penjelasan itu bagi Jokowi bisa jadi dirasa penting agar Prabowo tidak salah memahami maksudnya. Setidaknya Jokowi tidak ingin permintaannya kepada relawan itu ditafsirkan oleh Prabowo sebagai bentuk tekanan dan paksaan," jelasnya.
Melalui pertemuan tatap muka, Jokowi diharapkan dapat memberikan penjelasan gamblang, sehingga isu dukungan dua periode ini tidak menjadi bola liar yang berpotensi merusak hubungannya dengan Prabowo.
Baca Juga: Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
Selain itu, Jamiluddin menduga Jokowi juga ingin memastikan kepada Prabowo bahwa Gibran tidak akan maju sebagai calon presiden pada 2029, melainkan tetap setia mendampingi Prabowo sebagai wakil presiden.
"Jadi, silaturahmi ke Prabowo tampaknya hanya pembuka saja. Jokowi bisa saja ingin bertemu Prabowo untuk meredakan isu tak sedap terkait permintaannya kepada relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode," kata dia.
Menurut Jamiluddin, persoalan lain seperti nasib relawan atau menteri yang dinilai loyalis Jokowi yang mungkin tersingkir dari kabinet Prabowo, bukanlah prioritas utama bagi Jokowi.
"Bagi Jokowi, persoalan relawannya bukanlah prioritas. Sebab, bagi Jokowi keluarganya yang harus aman dalam peta politik nasional," tegasnya.
Hal yang sama berlaku untuk menteri-menteri loyalisnya.
"Menteri loyalisnya boleh diganti, namun Gibran harus tetap wapres," imbuh Jamiluddin.
Berita Terkait
-
Rapat 'Rahasia' di Kertanegara? Prabowo Kumpulkan Sejumlah Menteri di Malam Minggu, Ada Apa?
-
Instruksi Prabowo ke Cak Imin: Periksa dan Perbaiki Struktur Pondok Pesantren!
-
Cek Kebersihan MBG, Prabowo Minta BGN Segera Lengkapi Dapur dengan Test Kit
-
Minggu Malam di Kertanegara, Prabowo Temui Kepala BGN dan Sejumlah Menteri: Bahas Isu Apa?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!