News / Nasional
Selasa, 07 Oktober 2025 | 09:15 WIB
Kemenpar mempersiapkan Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025. (Suara.com/Lilis Varwati)
Baca 10 detik
  • Kemenpar gelar SEABEF 2025 pada 10–11 Oktober di Banten untuk mempertemukan pelaku industri event dan mencari strategi pengembangan bisnis event di Indonesia.

  • Forum ini fokus pada praktik berkelanjutan, investasi strategis, dan kolaborasi untuk memperkuat industri business events di Asia Tenggara.

  • Bersamaan dengan SEABEF, WITF 2025 diadakan sebagai platform promosi pariwisata, dengan 300 exhibitor, 200 buyer dari 40 negara, dan 3.200 janji temu B2B.

Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tengah menyiapkan Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025, forum internasional perdana yang akan mempertemukan pelaku industri event di dunia pada 10–11 Oktober 2025 di PIK 2, Banten.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menuturkan bahwa event jadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Serta dapat mendorong terciptanya lapangan kerja, mendorong pertumbuhan UMKM, menggerakkan ekonomi daerah, hingga memperkuat citra dan daya saing Wonderful Indonesia di dunia.

“Kami mengundang praktisi business event untuk berbagi ilmu, pengalaman, serta memperluas jejaring agar industri event di Indonesia semakin maju, inovatif, dan mampu menghasilkan kontribusi positif," kata Widiyanti dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Sepanjang 2025 tercatat event yang didukung Kemenpar telah menarik 10,8 juta pengunjung dan menggerakkan Rp11,82 triliun perputaran ekonomi.

Widiyanti menyebutkan kalau angka tersebut hanya menghitung event yang didukung pemerintah.

"Bayangkan, jika seluruh event di tanah air kita hitung, betapa luar biasanya potensi dan skala industri event Indonesia. Inilah peluang besar yang harus kita kelola dan manfaatkan seoptimal mungkin," imbuhnya.

Data International Congress and Conventions Association (ICCA) menempatkan Indonesia di peringkat ke-37 dunia untuk MICE. Sementara di ASEAN, Indonesia baru berada di peringkat ke-4.

Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan, Vinsensius Jemadu, menyebut SEABEF akan mengundang berbagai pihak dari industri dan akademisi. Harapannya, forum ini bisa menjadi ruang mencari “resep” baru agar bisnis event tak hanya tumbuh di Jakarta, tapi juga di berbagai daerah.

Mengusung tema “Strengthening Southeast Asia Event Industry through Sustainability Practice, Strategic Investment, and Collaborative Efforts,” forum ini akan menjadi ruang diskusi strategis bagi pelaku industri event membahas potensi sekaligus tantangan yang dihadapi sektor bisnis event di Indonesia dan kawasan.

Baca Juga: DPR Sahkan RUU Kepariwisataan Menjadi Undang-Undang, Begini Isi Perubahan Pentingnya!

"Diharapkan dengan kolaborasi ini, SEABEF akan menjadi wadah yang menghasilkan ide-ide baru, peluang bisnis, serta rekomendasi kebijakan untuk memperkuat industri business events di Asia Tenggara," kata Vinsen.

Bersamaan SEABEF 2025, Kementerian Pariwisata juga mendukung penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) pada 9 hingga 12 Oktober 2025 di tempat yang sama.

WITF merupakan event yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) sebagai platform strategis untuk mempromosikan destinasi Wonderful Indonesia kepada pasar lokal dan global.

WITF diklaim menjadi salah satu event tourism fair terbesar di Indonesia dengan 300 exhibitor dan 200 buyer dari 40 negara.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan minat dari buyer di WITF 2025 cukup tinggi. Hal ini terlihat dari janji temu (B2B appointment setting) yang tercatat hingga hari ini mencapai telah mencapai 3.200.

"Jumlah ini lebih besar dari tahun lalu (WITF 2024) sebanyak 2.500. Dan kita harapkan angkanya akan terus bertambah jelang pelaksanaan acara, sehingga potensi-potensi transaksi akan terjadi di sana," ujar Hariyadi.

Load More