- Seorang terapis berusia 14 tahun berinisial RTA ditemukan tewas di Pejaten, Jakarta Selatan, dengan polisi menyelidiki kasus ini di bawah UU Perdagangan Orang (TPPO) dan Perlindungan Anak
- Penyebab kematian korban masih misterius dan menunggu hasil autopsi, meskipun ditemukan luka lecet di tubuhnya dan seorang saksi mengaku mendengar jeritan sebelum penemuan mayat
- Polisi telah memeriksa 15 saksi, termasuk rekan sesama terapis, pihak manajemen, dan petugas keamanan untuk mengungkap jaringan di balik dugaan eksploitasi ini
Suara.com - Tabir misteri yang menyelimuti kematian seorang terapis remaja berinisial RTA (14) di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, perlahan mulai disibak pihak kepolisian. Dugaan kuat mengarah pada praktik eksploitasi anak dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) setelah korban ditemukan tak bernyawa secara mengenaskan.
Pihak kepolisian menegaskan tidak akan tinggal diam dan akan mengusut tuntas kasus yang menggemparkan ini hingga ke akarnya. Penyelidikan kini difokuskan pada dugaan adanya jaringan kejahatan yang mengeksploitasi korban di bawah umur.
"Kita masih melakukan penyelidikan dan menggunakan Pasal 2 Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan juga UU Perlindungan Anak," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Hingga kini, penyebab pasti kematian RTA masih menjadi teka-teki besar. Tim forensik masih bekerja untuk mengungkap fakta melalui proses autopsi. Pihak kepolisian menyatakan hasil autopsi akan menjadi kunci untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Untuk itu kita masih menunggu hasil autopsi dari Puslabfor dan dari hasil autopsi itu kita akan melakukan pendalaman, gelar perkara dan memutuskan bersama penyebab kematian secara pasti," ujar Nicolas sebagaimana dilansir Antara.
Untuk mempercepat pengungkapan kasus, sebanyak 15 orang saksi telah dimintai keterangan secara maraton. Mereka yang diperiksa berasal dari lingkaran terdekat korban hingga orang-orang di sekitar lokasi kejadian.
"Sementara ini sudah 15 orang dari sesama terapisnya, manajemen perusahaan, orang-orang sekitar seperti satpam dan sebagainya," katanya.
Jasad RTA pertama kali ditemukan di sebuah lahan di kawasan Pejaten Barat pada Kamis (2/10) subuh, sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang mengenakan kaos dan celana panjang berwarna abu-abu. Di dekatnya, ditemukan sebuah selendang serta dompet genggam berisi dua ponsel yang diduga miliknya.
Fakta mengerikan lainnya terungkap dari keterangan saksi. Salah seorang saksi mengaku sempat mendengar suara jeritan seorang perempuan dari salah satu ruko Pejaten Office Park, tak jauh dari lokasi penemuan mayat.
Baca Juga: Sadis! Ibu Muda Hamil di Palembang Tewas Dibekap, Tangan Terikat Hijab di Penginapan
Meskipun pada pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fatal, petugas menemukan adanya luka gores atau lecet di beberapa bagian tubuh korban, seperti di lengan kiri, perut sebelah kiri, dan dagu, yang menambah misteri penyebab kematiannya.
Berita Terkait
-
Sadis! Ibu Muda Hamil di Palembang Tewas Dibekap, Tangan Terikat Hijab di Penginapan
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
Misteri Kematian Terapis RTA: Korban Masih 14 Tahun, Polisi Curigai Terkait Jaringan TPPO
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Tragis! Dina Oktaviani Dibunuh dan Diperkosa Teman Kerja: 7 Fakta Kelam yang Bikin Merinding
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Pramono Sebut Jakarta Ada di Urutan Ke-18 Kota Paling Bahagia Versi Majalah Time Out
-
Mabuk dan Ketiduran di Pinggir Jalan, Motor Pemuda Depok Dicuri, Dua Pelaku Ditangkap
-
Dilaporkan Ancam Janin Erika Carlina, DJ Panda Dipanggil Polisi: Data Pribadi Disebar di Grup WA
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Ormas Pemuda Jadi Mitra Pengentasan Kemiskinan
-
Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Waka MPR: Beliau Pemimpin Dunia yang Diperhitungkan
-
Skandal Impor Gula: 4 Bos Raksasa Dituntut 4 Tahun Penjara dan Bayar Ratusan Miliar
-
Prabowo Tiba di Mesir, Akan Hadiri KTT Perdamaian Gaza Bersama Donald Trump hingga Macron
-
Polda Metro Jaya Mangkir Sidang Praperadilan, Kuasa Hukum Aktivis Khariq Anhar Kecewa Berat
-
Sosok I Ketut Darpawan, Hakim Anti Gratifikasi yang Patahkan Perlawanan Nadiem Makarim
-
Nadiem Makarim Kalah! Hakim Tolak Praperadilan, Status Tersangka Korupsi Chromebook Sah