- Jurnalis Asia Tenggara dorong pembentukan Dewan Pers ASEAN.
- Indonesia dinilai aktif memfasilitasi kerja sama kebebasan pers.
- Myanmar jadi fokus utama karena represi pascakudeta militer 2021.
Suara.com - Upaya memperkuat solidaritas jurnalis di kawasan Asia Tenggara kembali mencuat di tengah meningkatnya tekanan terhadap kebebasan pers.
Editor media independen Tanling Can News, Su Myat Wai, mengungkapkan bahwa jurnalis di kawasan, termasuk dari Indonesia dan Myanmar, tengah membangun kembali mekanisme kerja sama lintas negara untuk melindungi kebebasan pers.
“Kami baru saja bertemu pagi ini dengan Dewan Pers Indonesia, mereka sangat mendukung. Dan kami juga sedang memikirkan mekanisme Dewan Pers ASEAN lainnya,” kata Su Myat Wai dalam wawancara dengan Suara.com.
Menurutnya, solidaritas antarjurnalis di Asia Tenggara menjadi hal krusial di tengah maraknya penindasan terhadap media di sejumlah negara seperti Myanmar, Vietnam, dan Cina.
“ASEAN sangat penting karena kami punya banyak masalah, banyak penindasan, banyak isu yang harus ditangani. Jadi kita perlu bersolidaritas. Kita perlu bersatu untuk menghadapi penindasan dan memperjuangkan kebebasan pers,” ujarnya.
Su Myat Wai menjelaskan bahwa kerja sama antarjurnalis di kawasan sebenarnya pernah terbentuk lewat Aliansi Pers Asia Tenggara, namun wadah tersebut kini tidak lagi aktif.
Karena itu, sejumlah jurnalis dan lembaga pers kini berupaya membentuk mekanisme baru, termasuk menggagas pertemuan tingkat ASEAN untuk memperkuat kolaborasi.
Saat berdiskusi dengan Dewan Pers Indonesia pada Senin (13/10/2025), Su Myat Wai menyampaikan bahwa pihaknya tengah merancang kembali mekanisme Dewan Pers ASEAN yang diharapkan dapat menjadi wadah advokasi bersama.
"Mereka mengatakan akan segera bertemu di Bali. Jadi, kami sedang mengusahakannya. Kami mendapat banyak dukungan dari kawasan ini," ujarnya.
Baca Juga: 4 Tahun di Bawah Kudeta Militer, Jurnalis di Myanmar Hidup dalam Bayang Penangkapan dan Serangan
Selain berkoordinasi dengan Dewan Pers Indonesia, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan Dewan Pers Irlandia dan Uni Eropa untuk memperkuat dukungan internasional terhadap kebebasan pers di Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Su Myat Wai menyoroti kondisi jurnalis di Myanmar yang semakin genting pascakudeta militer 2021. Ia menilai dukungan regional sangat penting agar jurnalis di negaranya tetap dapat bekerja dan memperoleh perlindungan.
"Kami memiliki hubungan yang sangat erat dengan FCCT, Foreign Correspondent Club Thailand, dan semua jurnalis yang berbasis di sana. Salah satu ketua saat ini juga merupakan anggota dewan kami. Jadi ini lebih seperti solidaritas antar jurnalis," katanya.
Su Myat Wai juga menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif Indonesia yang dinilai berinisiatif dalam memfasilitasi dialog dan kerja sama lintas negara terkait isu kebebasan pers di kawasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Gegara Merokok, Ratusan Siswa Mogok Belajar