News / Nasional
Senin, 13 Oktober 2025 | 20:04 WIB
Spanduk protes Siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten. [Tangkapan layar akun IG]
Baca 10 detik
    • 630 siswa SMAN 1 Cimarga mogok belajar tuntut kepala sekolah dicopot.
    • Aksi dipicu dugaan kekerasan terhadap siswa yang kedapatan merokok.
    • Kasus telah dilaporkan orang tua korban ke Polres Lebak.

Suara.com - Suasana di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, memanas setelah ratusan siswa menggelar aksi mogok belajar massal pada Senin (13/10/2025).

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan kekerasan yang dilakukan kepala sekolah terhadap salah satu murid.

Sekitar 630 siswa ikut dalam aksi tersebut, yang menjadi puncak dari kasus dugaan pemukulan terhadap siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

Foto dan video peristiwa ini beredar luas di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @fakta.indo, memperlihatkan spanduk bertuliskan tuntutan 'Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan' yang terpasang di gerbang sekolah.

Tri Indah Alesti, orang tua siswa yang diduga menjadi korban kekerasan, mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Lebak.

"Saya datang ke Polres Lebak untuk melaporkan kepala sekolah SMAN 1 Cimarga yang sudah melakukan kekerasan kepada anak saya," ujarnya seperti dikutip dari akun Instagram @fakta.indo.

Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, memberikan klarifikasi bahwa peristiwa tersebut terjadi saat kegiatan Jumat Bersih.

Saat itu, ia mendapati salah satu siswa sedang merokok di lingkungan sekolah.

Dini mengakui sempat menegur keras dan melakukan pemukulan ringan terhadap siswa tersebut, namun menegaskan tindakan itu tidak berlebihan.

Baca Juga: Mempelai Pria Ini Gagal Patahkan Batako Pakai Kepala, Endingnya di Luar Dugaan

"Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," katanya.

Load More