News / Nasional
Selasa, 14 Oktober 2025 | 15:50 WIB
Suasana salah satu ruang kelas di SMA Negeri 1 Cimarga, Lebak, Banten memasuki hari kedua siswanya mogok sekolah. [Bantennews.co.id]
Baca 10 detik
  • Sejumlah 636 pelajar SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok sekolah massal.

  • Mogok dipicu kekecewaan siswa terhadap perilaku kepala sekolah yang arogan.

  • Sekolah terpaksa menggelar pembelajaran daring agar KBM tetap berjalan.

Suara.com - Aktivitas belajar-mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cimarga lumpuh total setelah 636 siswanya menggelar aksi mogok sekolah massal.

Aksi ini diduga dipicu oleh kekecewaan yang memuncak terhadap perilaku kepala sekolah yang dinilai arogan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Emi Sumiyati, mengonfirmasi bahwa aksi boikot ini telah memasuki hari kedua.

“Benar, ini hari kedua siswa pada mogok sekolah,” kata Emi seperti dikutip dari Bantennews.co.id-jaringan Suara.com, Selasa (14/10/2025).

Untuk memastikan para siswa tidak tertinggal pelajaran, pihak sekolah terpaksa mengambil langkah darurat dengan mengalihkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ke mode daring.

"Kita sudah lakukan pembelajaran KBM lewat daring, karena semua pelajar juga harus melakukan kegiatan pembelajaran,” ujarnya.

Selain itu, ia mengemukakan bahwa pihaknya masih terus berupaya meredam situasi dan membujuk siswa kembali ke kelas.

Lantaran itu, pihaknya berusaha membuka komunikasi melalui grup sekolah dan melakukan mediasi dengan komite sekolah sebagai perwakilan orang tua akan diintensifkan.

“Hari ini kita akan berupaya lagi untuk berkomunikasi dengan pihak komite sekolah sebagai perwakilan dari orang tua siswa, kita mau semua siswa bisa masuk sekolah lagi,” katanya.

Baca Juga: Hari Kedua, SMAN 1 Cimarga Putar Otak Hadapi Aksi Mogok Belajar Imbas Kepsek Tampar Siswa Merokok

Emi menegaskan bahwa pihak sekolah tidak mendiamkan masalah ini dan sedang melakukan investigasi internal untuk mencari solusi terbaik.

“Kita sudah berupaya, mudah-mudahan besok anak-anak bisa kembali ke sekolah,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, penyelidikan kasus dugaan kekerasan yang dilakukan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria, terhadap siswanya, ILP (17) masih menunggu hasil visum.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lebak, Ipda Limbong, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah awalan.

Meski begitu, ia menyatakan belum bisa melangkah lebih jauh sebelum bukti medis keluar.

"Sudah dilakukan visum, tapi hasilnya belum keluar," kata Limbong saat dihubungi Suara.com, Selasa (14/10/2025).

Load More