Suara.com - Tradisi cium tangan kiai tengah ramai dibicarakan publik menyusul kontroversi tayangan Trans7 tentang pesantren.
Banyak yang mempertanyakan apakah kebiasaan itu termasuk bentuk feodalisme atau bukan.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan yang menyejukkan.
Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menegaskan bahwa mencium tangan kiai bukanlah perilaku feodal.
Tradisi tersebut justru bagian dari adab dan penghormatan yang memiliki sanad sampai Nabi.
"Ulama mengajarkan kita dengan adab yang luar biasa dan itu punya sanad tersambung sampai ke Nabi," ujar Ustaz Adi Hidayat seperti dikutip pada Rabu, 15 Oktober 2025.
"Salah satunya apa? Cium tangan. Itu di antara khuluq, adab. Dan itu ada sanadnya," lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa bentuk adab berbeda-beda tergantung budaya di setiap daerah.
Menurutnya, tidak semua tempat mengenal cara penghormatan yang sama.
Baca Juga: Disebut Pakai Uang Haram Sekolahkan Anak di Ponpes, DJ Amoy Karamoy: Ya Udah Kamu yang Biayain
"Jadi kalau khuluq, silakan terapkan di tempat masing-masing.Anda ke Timur Tengah, ketemu Syeikh Timur Tengah, cium tangan begini, dia tidak berbiasa," ujar Ustaz Adi.
"Dia akan katakan, jangan cium tangan begini. Peluk saja. Karena adatnya begitu. Di kita mungkin berbeda," tambahnya.
Ustaz Adi menilai, membawa adat satu wilayah ke wilayah lain tanpa memahami konteks bisa menimbulkan salah paham.
"Saya lihat ada beberapa konten itu yang tidak tepat. Adat di Timur Tengah dibawa, diterapkan di sini. Dalam konteks khuluq, nggak sama, sehingga menjadi suul adab," tegasnya.
Dia lantas mencontohkan, santri di Indonesia menghormati guru dengan cara mencium tangan.
Bagi masyarakat pesantren, itu bentuk penghargaan terhadap ilmu dan guru.
Tag
Berita Terkait
-
Tayangan Xpose Uncensored Menuai Protes, Trans7 Didemo Massa
-
PBNU Soroti Tayangan 'Xpose Uncensored', TRANS7 Sampaikan Permohonan Maaf
-
Desak Permintaan Maaf Disiarkan Seminggu, PWNU DKI Tebar Ancaman Ini jika Trans7 Tak Penuhi Tuntutan
-
Dianggap Cederai Ilmu Agama, Begini Sejarah Panjang Ponpes Lirboyo dan Tokoh Ulama Besarnya
-
#BoikotTrans7 Trending! Diduga Hina Ponpes Lirboyo, Ini Kronologinya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera, OC Kaligis 'Skakmat' Jaksa Pakai Saksi Mereka Sendiri
-
Semarang Peringati Pertempuran Lima Hari, Generasi Muda Didorong Memaknai Patriotisme
-
Baru Sebulan Menjabat, Purbaya Jadi Menteri Paling Bersinar di Kabinet Prabowo-Gibran
-
Lewat Creative Financing, Dampak Pengurangan DBH untuk Jakarta Bakal Terminimalisir
-
Politik Pangan Nasional, SPI Ungkap Dugaan Pelemahan Bapanas Demi Impor
-
Survei Index Politica: Dapat Nilai 'A', Publik Puas dengan Kinerja Setahun Presiden Prabowo
-
KAI Daop 9 Jember Catat 12 Kasus Vandalisme 'Batu di Atas Rel' Sejak Awal 2025
-
Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Jadi Alarm Penting, Sekolah Harus Tegakkan Kawasan Tanpa Rokok
-
ICW Sebut MBG 'Pintu Awal Korupsi', Sedot Anggaran Pendidikan dan Untungkan Korporasi
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!