- Pramono tak menampik kebiasaan pengerjaan proyek di penghujung tahun masih kerap terjadi.
- Pemprov DKI akan berupaya mengubah pola tersebut agar proyek-proyek pembangunan bisa dimulai lebih awal.
- Menurutnya mekanisme lelang dini bisa dilaksanakan untuk mempercepat pelaksanaan program.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi maraknya proyek galian di sejumlah titik Ibu Kota yang menumpuk pada akhir tahun.
Ia mengakui, sebagian kegiatan pembangunan yang muncul di akhir tahun merupakan dampak dari pola pelaksanaan anggaran yang masih sering dilakukan mendekati penutupan tahun anggaran.
Meskipun, kata Pramono, sebagian proyek lainnya memang perencanaannya sudah sejak lama. Ia mencontohkan salah satunya seperti galian di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang dikeluhkan warga karena menjadi penyebab kemacetan.
“Yang pertama, memang perencanaannya sudah cukup lama, termasuk yang disebut dengan table trap yang di Fatmawati yang sekarang lagi mendapatkan sorotan publik. Itu bukan sesuatu yang baru,” kata Pramono di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025).
Meski begitu, Pramono tak menampik kebiasaan pengerjaan proyek di penghujung tahun masih kerap terjadi.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut hal tersebut sebagai bagian dari budaya pengelolaan keuangan yang perlu dibenahi.
“Bahwa kemudian, ya, saya juga harus mengatakan apa adanya, memang pola pemanfaatan keuangan kita, APBD kita, itu masih sering kali di ujung itu kayak ngejar setoran,” ujarnya.
Pramono menegaskan, ke depan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berupaya mengubah pola tersebut agar proyek-proyek pembangunan bisa dimulai lebih awal.
Ia mencontohkan mekanisme lelang dini bisa dilaksanakan untuk mempercepat pelaksanaan program.
Baca Juga: Isu Panas Ekstrem di Jakarta Tidak Benar, Gubernur Pramono: Cuaca Normal, Tiga Hari ke Depan Hujan
“Di Balai Kota sendiri saya sudah menyampaikan dari awal bahwa nanti untuk APBD di tahun 2026, dari awal kalau perlu bahkan sebelumnya, sudah dilakukan lelang,” jelasnya.
Ia menambahkan, langkah percepatan itu pernah dilakukan dengan baik di tingkat nasional, dan hasilnya mampu mendorong efisiensi serta pemerataan pelaksanaan proyek sepanjang tahun.
“Seperti yang dulu pernah kami lakukan ketika pemerintah pusat, menterinya pada waktu itu Pak Basuki (Menteri PUPR). Maka dengan pola yang sama, saya akan dorong supaya enggak semuanya kejar-kejaran di akhir tahun,” pungkas Pramono.
Berita Terkait
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Suhu di Jakarta Sempat Sentuh 35 Derajat, Pramono Anung: Yang Penting Hatinya Nggak Panas
-
Isu Panas Ekstrem di Jakarta Tidak Benar, Gubernur Pramono: Cuaca Normal, Tiga Hari ke Depan Hujan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
Terkini
-
Prabowo Perintahkan TNI Kawal Kejagung Sita 100 Ribu Ha Sawit Ilegal yang 18 Tahun Mangkrak!
-
Bro Ron: Sahroni Tidak Pindah ke PSI
-
Mata Ditutup Kain Hitam, Ammar Zoni Dipindahkan ke Nusakambangan Usai Jadi Bandar Narkoba di Rutan
-
Ammar Zoni Resmi Jadi Napi 'High Risk', Kini Dipindah ke Lapas Super Maksimum Nusakambangan!
-
Jebloskan Ammar Zoni ke Sel Khusus Nusakambangan, Ditjenpas Sebut Peringatan Keras!
-
PSI Bantah Keras Isu Ahmad Sahroni Gabung, Mad Ali: Bikin Asam Lambung Naik
-
DLH DKI Sudah Uji Coba Lagi RDF Rorotan, Target Operasi Resmi Awal November
-
Sahroni Comeback, Ini Fakta Kemunculannya Usai Rumah Dijarah dan Dinonaktifkan NasDem
-
Uya Kuya Ikut Turun Tangan, Kasus Penyiksaan Brutal WNI di Malaysia Libatkan Tiga WNI
-
Makin Panas! Adukan Program Trans7, LBH GP Ansor Desak KPI Proses Laporan ke Mabes Polri, Mengapa?