- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana membangun rumah sakit tipe A di atas lahan eks Sumber Waras, Jakarta Barat, pada 2026 mendatang.
- Lahan seluas 3,6 hektare itu dinilai strategis untuk pengembangan fasilitas kesehatan modern dan sudah disiapkan sejak era Ahok.
- Rencana ini muncul setelah KPK memastikan penyelidikan kasus pengadaan lahan Sumber Waras tahun 2014 telah dihentikan karena tak cukup bukti.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ingin membangun rumah sakit tipe A di atas lahan eks Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Proyek tersebut dijadwalkan mulai dikerjakan tahun depan, setelah Pemprov berkonsultasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait status hukum lahan tersebut.
"Sumber Waras ini sudah 10 tahun, 11 tahun. Peristiwanya tahun 2014. Heboh lah pada waktu itu. Akhirnya karena kesungguhan untuk menyelesaikan, mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa memulai untuk membangun Rumah Sakit Sumber Waras," kata Pramono di Balai Kota, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Pramono mengatakan, lahan seluas 3,6 hektare di kawasan tersebut dinilai sangat strategis untuk pengembangan fasilitas kesehatan bertaraf tinggi. Ia menyebut, rencana pembangunan di lokasi itu sebenarnya sudah dipersiapkan sejak era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Untuk rumah sakit yang akan dibangun, tentunya di tempat Sumber Waras karena daerahnya ini daerah premium, luasnya 3,6 hektare, dan dulu zaman pemerintahan gubernur sebelumnya, sebenarnya sudah dipersiapkan amdal dan juga planning-nya," ujar Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa saat ini Pemprov DKI tengah mengkaji dua opsi, yakni membangun rumah sakit baru di atas lahan tersebut atau memindahkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang kini sudah terlalu sempit.
"Yang pertama, apakah memindahkan Rumah Sakit Tarakan yang sekarang sudah sempit, yang ada di apa, di tengah kota, ke area Sumber Waras, atau kemudian membangun baru," tuturnya.
Rencana pembangunan ini sekaligus menandai berakhirnya polemik panjang lahan Sumber Waras yang sempat menyeret Pemprov DKI ke dalam penyelidikan KPK hampir satu dekade lalu.
Kasus tersebut bermula dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dugaan penyimpangan harga dan pelanggaran administrasi dalam proses pembelian lahan pada 2014 silam.
Kini, KPK menegaskan telah menghentikan penyelidikan dugaan korupsi pengadaan lahan Sumber Waras senilai Rp800 miliar itu sejak 2023 karena tidak ditemukan bukti yang cukup.
Baca Juga: LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
"Bahwa betul pada 2014 pengadaan tersebut dilakukan langkah penyelidikan oleh KPK. Namun, setelah dilakukan analisis dengan berbagai macam alat bukti ataupun bukti lainnya, KPK memutuskan bahwa bukti-bukti yang ada belum mencukupi untuk dilakukan langkah penyidikan," kata Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II KPK, Bahtiar Ujang Purnama.
"Sehingga di dalam ranah penyelidikan, KPK pada tahun 2023 telah menghentikan terhadap penyelidikan perkara tersebut," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Viral Gara-gara Santri Jember Salah Alamat, Ini Beda Trans7 dan Transmart Milik CT Corp
-
Dituding Lamban Perbaiki Pasar Taman Puring, Gubernur Pramono: Ada Pedagang yang Menolak
-
Bercanda Soal 'Bensin Susah Terbakar', Pemuda Ini Alami Luka Bakar 80 Persen Usai Nyalakan Korek
-
Bela 11 Warga Adat Maba Sangaji usai Divonis Bersalah, Dandhy Laksono Sebut 'Logika Sesat' Negara
-
Di Hari Spesial Prabowo ke-74, Ketua MPR Muzani Kirim Doa Langsung di Istana
-
Niat Protes Konten Trans7, Ratusan Santri Malah Demo di Depan Transmart Jember
-
Mendagri: Program Tiga Juta Rumah adalah Wujud Kebijakan Ekonomi Kerakyatan Presiden Prabowo
-
Sekap Pasutri Bak Hewan, Pemerasnya Pakai Nopol Dinas Palsu, Seragam Polisi hingga Airsoft Gun
-
PKS Siap Perkuat Bela Negara, Tawarkan Kerja Sama Pelatihan Komcad dengan Kemenhan
-
Mensesneg Ungkap Garuda hingga Pertamina Berpotensi Dipimpin WNA