- Ketua KPU Mochammad Afifuddin menilai Pemilu dan Pilkada serentak yang digelar dalam satu tahun adalah peristiwa unik yang hanya terjadi di Indonesia.
- Ia menyebut momen ini sebagai sejarah sekaligus “cinta pertama” yang tak terlupakan bagi penyelenggara Pemilu.
- Afif juga menegaskan seluruh tugas konstitusional KPU untuk tahun ini telah tuntas 100 persen, sembari mengingatkan pentingnya menjaga demokrasi bersama.
Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin menyebut Pemilu Nasional dan Pilkada serentak yang digelar dalam satu tahun yang sama hanya terjadi di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Afif saat berpidato dalam acara Launching Indeks Partisipasi Pilkada 2024 di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
Saking uniknya, Afif bahkan berseloroh bahwa peristiwa ini tidak akan ditemukan di belahan bumi manapun, bahkan di akhirat.
“Di belahan dunia manapun, bahkan saya bilang di dunia dan akhirat, Pemilu serentak itu cuma di Indonesia,” kata Afif disambut tawa hadirin.
Menurut Afif, momentum langka ini telah mengukir para penyelenggara Pemilu di Indonesia dalam catatan sejarah. Mereka menjadi satu-satunya generasi yang pernah mengelola dua perhelatan demokrasi raksasa secara beriringan dalam satu tahun kalender.
“Kalau nggak ada lagi Pemilu serentak seperti ini, maka kita satu-satunya orang yang pernah mengelola Pemilu serentak 2024 dan Pilkada serentak pada tahun yang sama,” katanya.
Saking berkesannya, Afif bahkan menganalogikan pengalaman bersejarah ini dengan sebuah kenangan yang tak terlupakan.
“Pengalaman pertama sama dengan cinta pertama, tidak akan dilupakan,” ujar Afif.
Lebih dari sekadar kenangan, Afif juga menegaskan bahwa dengan berakhirnya seluruh sengketa pilkada, tugas konstitusional KPU untuk tahun ini telah tuntas 100 persen.
Baca Juga: Usai Dicabut, KPU Klaim Penerbitan Keputusan KPU Nomor 731 Tahun 2025 Bukan untuk Lindungi Siapapun
“Bahkan tidak sampai setahun, 100 persen setelah 27 September kemarin, begitu tiga gugatan di DKPP yang kaitannya dengan sengketa Pilkada selesai, maka 100 persen tugas KPU selesai,” tambahnya.
Keberhasilan melewati tahun politik yang monumental ini, lanjut Afif, menjadi bukti kapasitas penyelenggara dalam melayani hak konstitusional rakyat. Namun, ia mengingatkan bahwa tugas menjaga demokrasi tidak berhenti di sini dan merupakan tanggung jawab bersama.
“Kita kuatkan bagaimana Pemilu ke depan ini juga tetap lebih baik, karena urusan pemilu bukan hanya urusan KPU, urusan kita semua,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029