- Sektor pendidikan menjadi sorotan setelah Prabowo satu tahun memimpin pemerintahan
- Di tengah gebrakan sekolah rakyat, ada sejumlah PR besar yang mesti segera diselesaikan pemerintahan Prabowo
- Dua masalah itu yakni soal komersialisasi pendidikan dan kesejahteraan pendidik.
Suara.com - Program pendidikan menjadi salah satu isu yang disorot tepat setelah masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memasuki satu tahun. Di tengah kebijakan Sekolah Rakyat yang sedang digencarkan pemerintah, komersialisasi pendidikan dan kesejahteraan pendidik dianggap tetap menjadi masalah besar di era Prabowo.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Edu Watch Indonesia, Annas Fitrah Akbar bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Prabowo pada hari ini. Annas awalnya merespons positif soal gebrakan Prabowo membuka akses pendidikan bagi masyarakat di daerah pelosok lewat program Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat.
“Langkah-langkah Presiden Prabowo dalam memperkuat sistem pendidikan rakyat patut diapresiasi. Ini bukti nyata bahwa pendidikan ditempatkan sebagai pilar utama pembangunan manusia Indonesia,” ujarnya dikutip pada Senin (20/10/2025).
Di tengah pencapaian itu, masalah komersialisasi pendidikan dan kesejahteraan pendidik di era Prabowo turut disoal oleh Edu Watch. Menurutnya komersialisasi menjadi akar dari ketimpangan akses dan kualitas pendidikan di Tanah Air.
"Banyak sekolah dan perguruan tinggi yang berorientasi pasar, bukan lagi misi sosial. Akibatnya, pendidikan semakin menjauh dari rakyat miskin,” ungkapnya.
Maka dari itu, pembahasan RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bisa menjadi momentum pemerintah untuk menyetop praktik komersialisasi pendidikan dan membela nasib para pendidik.
“RUU Sisdiknas tidak boleh hanya menjadi dokumen administratif. Harus ada keberpihakan nyata kepada rakyat, terutama dalam menghentikan praktik komersialisasi dan memperjuangkan kesejahteraan guru serta dosen,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia tak menampik beban guru dan dosen makin berat jika kesejahteraan mereka tak diperhatikan oleh pemerintah.
“Guru dan dosen yang hidup sejahtera akan mengajar dengan hati dan integritas. Sebaliknya, jika mereka terus tertekan oleh persoalan ekonomi, maka kualitas pendidikan tidak akan pernah maksimal,” ujarnya.
Baca Juga: Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini
Selain itu, dia juga menyarankan agar pemerintah bisa mengarahkan kebijakan untuk membentuk generasi yang berkarakter, berdaya saing, dan memiliki nasionalisme kuat.
“Kalau pendidikan ditempatkan di jantung kebijakan nasional dan tenaga pendidik dimuliakan, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan utopia, tetapi masa depan yang realistis,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Viral Tanggul Muara Baru Bocor, Pramono Anung: Tanggung Jawab Pelindo, Tapi Kami Bantu Tambal
-
DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra
-
Pemprov DKI Kebut Pembangunan Giant Sea Wall, Pramono Anung: Mudah-mudahan Pemerintah Pusat Juga
-
Tersangka Bundir, Polisi Tegaskan Kasus Alvaro Tak Berhenti: 21 Saksi Diperiksa, Pelaku Lain Diburu
-
UMP 2026 Terancam Turun? KSPSI Mendesak Pemerintah Buka Formula dan Pastikan Kenaikan Upah
-
Deforestasi Diklaim Turun, Kenapa Banjir di Sumatra Tetap Menggila?
-
Banyak Perempuan Terjebak Hubungan Toxic, KPPPA: 1 dari 2 Orang Pernah Alami Kekerasan Psikologis
-
Dasco: Anak Korban Bencana Sumatera Jangan Dipaksa Sekolah Dulu, Wajib Trauma Healing
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Evaluasi Tata Kelola Hutan Usai Bencana Sumatra
-
Gurita Narkoba Dewi Astutik: Edarkan Sabu Lintas Benua, Tembus Brasil dan Ethiopia