- Arah pemerintahan saat ini semakin jauh dari semangat konstitusi dan keadilan ekologis.
- WALHI menilai kebijakan represif dan eksploitasi sumber daya alam hanya akan memperparah ketimpangan dan mempercepat krisis lingkungan.
- Prabowo juga disebut memilih cara ekonomi yang kapitalistik. Hal ini disebut menempatkan rakyat dan lingkungan di bawah ancaman krisis.
Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan tanda-tanda kemunduran serius dalam demokrasi, hak asasi manusia, dan perlindungan lingkungan hidup.
Dalam catatan reflektif WALHI, dikatakan arah pemerintahan saat ini semakin jauh dari semangat konstitusi dan keadilan ekologis.
“Indonesia Gelap bukan sekadar tagar, melainkan cerminan kondisi nyata di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran,” tulis WALHI dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (19/10/2025).
"Kabinet yang gemuk dan tidak efektif, kebijakan yang mengabaikan hak asasi manusia dan lingkungan hidup, serta upaya sistematis mengembalikan dominasi militer di ruang sipil menjadi tanda kemunduran demokrasi," katanya menambahkan.
Menurut WALHI, satu tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran memperlihatkan konsolidasi kekuasaan yang semakin menyingkirkan ruang partisipasi publik.
Pengesahan revisi Undang-Undang TNI disebut menjadi bukti nyata dari ambisi memperluas peran militer di ruang sipil.
“Pemerintahan ini juga melanjutkan pola tata kelola ekstraktif warisan rezim sebelumnya, mengabaikan hak rakyat atas lingkungan hidup yang sehat,” lanjut WALHI.
Organisasi lingkungan terbesar di Indonesia itu menegaskan, berbagai kebijakan dalam setahun terakhir memperlihatkan arah pembangunan yang abai terhadap masa depan ekologis.
WALHI menilai kebijakan represif dan eksploitasi sumber daya alam hanya akan memperparah ketimpangan dan mempercepat krisis lingkungan.
Baca Juga: Soal Keracunan MBG, Prabowo Ingatkan Guru Ajari Siswa Cuci Tangan: Virus-Bakteri Bisa dari Mana Saja
WALHI juga menuding pendekatan pemerintah yang berorientasi pada investasi besar sebagai bentuk “ekonomi kapitalistik” yang mengorbankan rakyat. Direktur Eksekutif Nasional WALHI, Even Sembiring, menilai pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan dengan logika pertumbuhan semu.
“Target 8% pertumbuhan ekonomi membuat negara semakin menggenjot investasi, khususnya dari ekstraksi sumber daya alam,” ujarnya.
Prabowo juga disebut memilih cara ekonomi yang kapitalistik. Hal ini disebut menempatkan rakyat dan lingkungan di bawah ancaman krisis.
"Ini kian diperparah dengan pendekatan represif dan militeristik. Bermula dari pengesahaan perubahan UU TNI dan berlanjut ke beragam situasi represif lainnya," tulis WALHI.
Direktur Eksekutif Daerah WALHI Sumatera Barat, Wengki Purwanto, menilai kebijakan pembangunan yang termuat dalam RPJMN justru gagal memastikan pemulihan hak rakyat dan ekosistem. Ia menyoroti proyek pangan dan energi yang dinilai menghancurkan ruang hidup masyarakat.
“Mustahil, ekonomi rakyat kuat, jika ruang semakin menyempit, kawasan pangan hancur dan sumber air tercemar. 1 tahun RPJMN dijalankan, kita justru bergerak lebih cepat ke arah Indonesia Cemas 2045,” kata Wengki.
Berita Terkait
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Soal Keracunan MBG, Prabowo Ingatkan Guru Ajari Siswa Cuci Tangan: Virus-Bakteri Bisa dari Mana Saja
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...
-
Prabowo Panggil Bahlil, Kepala BIN hingga Panglima TNI ke Kertanegara, Bahas Apa?
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengamat Kasih Nilai Enam
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z