- Prabowo hadir di Kejagung untuk menyaksikam penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13.255.244.538.149,00.
- Uang senilai Rp13,2 triliuh lebih merupakna hasil penyitaan dari 3 korporasi, yaitu Wilmar Group, Permata Hijau Group dan Musim Mas Group.
- Jaksa Agung Burhanuddin menyerahkan uang pengganti kerugian negara tersebut kepada Menkeu Purbaya.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto bersama Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin tampak berbincang-bincang di depan tumpukna unag senilai Rp13,2 triliun lebih di Kejaksaan Agung.
Unag tersebut merupakan hasil sitaan yang akan diserahkan kepada negara.
Prabowo hadir di Kejaksaan Agung untuk menyaksikam penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13.255.244.538.149,00.
Prabowo yang tiba pukul 10.53 WIB langsung disambut Burhanuddin. Kepala negara kemudian berjalan ke arah tumpukan uang pecahan Rp100 ribu setinggi sekitar 2 meter dan berbincang sebelum acara dimulai.
Mendampingi presiden, ada Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang juga turut berbincang bersama.
Hadir Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Keplaa BPKP Yusif Ateh.
Diketahui uang senilai Rp13,2 triliuh lebih merupakna hasil penyitaan dari tiga korporasi, yaitu Wilmar Group, Permata Hijau Group dan Musim Mas Group.
Secara simbolis, Jaksa Agung Burhanuddin menyerahkan uang pengganti kerugian negara tersebut kepada Menkeu Purbaya.
Melalui pidatonya, Prabowo menegaskan kehadirannya di Kejaksaan Agung dalam rangka menghadiri acara penting.
Baca Juga: Luhut Ungkap Strategi Menkeu Purbaya Dongkrak Ekonomi Nasional
"Menghadiri suatu acara walaupun simbolis tapi acara penting, yaitu penyerahaan uang pengganti kerugian negar sebesae Rp13 triliun," kata Prabowo.
Berita Terkait
-
Tepat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menkeu Purbaya dan Tito Soroti Lambatnya Belanja Daerah
-
OJK Awasi Ketat Saham Gorengan yang Disorot Menkeu Purbaya
-
Purbaya Soroti Dana Pemda Mengendap Rp254 Triliun, Sebut Serapan Anggaran Lambat
-
PNS Bisa Dipecat? Viral Menkeu Purbaya Ancam Pegawai Bea Cukai yang Nongkrong di Jam Kerja
-
Luhut Ungkap Strategi Menkeu Purbaya Dongkrak Ekonomi Nasional
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara