Suara.com - Sanae Takaichi resmi mencatat sejarah sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang setelah memenangkan pemilihan ketua legislatif pada 21 Oktober lalu.
Takaichi menang dalam pemungutan suara internal partai, mengalahkan Shinjiro Koizumi dalam pemilihan putaran kedua di kantor pusat LDP di Tokyo.
Setelah kemenangannya, ia segera dijadwalkan bertemu dengan Kaisar Naruhito untuk secara resmi dikukuhkan.
Momen tersebut sekaligus menandai babak baru dalam politik Jepang yang selama ini didominasi laki-laki.
Lalu seperti apa sosok Sanae Takaichi yang menjadi perdana menteri perempuan pertama di Jepang? Berikut profilnya.
Profil Sanae Takaichi
Sanae Takaichi lahir di Prefektur Nara, Jepang tengah, pada 7 Maret 1961. Usianya kini sudah menginjak 64 tahun.
Latar belakang Takaichi relatif sederhana, ibunya adalah seorang polisi dan ayahnya bekerja di sebuah perusahaan mobil
Takaichi menempuh pendidikan di Universitas Kobe. Latar pendidikannya itu terbilang lebih sederhana dibandingkan anggota senior LDP lainnya, banyak di antaranya lulus dari universitas elit seperti Universitas Tokyo dan Harvard Kennedy School.
Baca Juga: Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
Meski demikian, Takaichi paling dikenal sebagai anak didik mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe.
Ia menjabat dalam beberapa periode kabinetnya dan di kabinet mantan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Sanae Takaichi memulai karier politiknya pada 1990-an sebagai anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) yang telah lama berkuasa.
Mengidolakan Margaret Thatcer
Dalam pandangan politik, Takaichi dikenal sebagai figur konservatif kuat yang mengidolakan Margaret Thatcher, bahkan media Jepang menjulukinya sebagai “Wanita Besi Jepang.”
Sebagai pengagum Thatcher, Takaichi kerap menampilkan ketegasan serupa, namun dengan pendekatan khas Jepang.
Berita Terkait
-
Sanae Takaichi Jadi PM Jepang Wanita Pertama: Disebut Mirip Jokowi, Slogan 'Kerja Kerja Kerja'
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
4 Kemiripan Calon PM Jepang dengan Jokowi, Netizen: Kurang Masuk Gorong-Gorong
-
Calon PM Jepang Ucap Slogan 'Kerja Kerja Kerja', Kini Dituntut Minta Maaf
-
Ucap 'Kerja Kerja Kerja' dan Suka Musik Metal, Calon PM Jepang Dianggap Mirip Jokowi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi