- Menurut Tulus, persoalan ini bukan hal baru, namun justru menunjukkan lemahnya pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen.
- Tulus juga menilai praktik pengambilan air tanah secara besar-besaran berisiko menimbulkan dampak lingkungan.
- Kasus tersebut juga berpotensi melanggar UU Lingkungan Hidup.
Suara.com - Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menyoroti pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang mengaku kaget mengetahui sumber air pabrik Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan seperti yang selama ini diyakini publik.
Menurut Tulus, persoalan ini bukan hal baru, namun justru menunjukkan lemahnya pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen.
"Pernyataan itu sebenarnya isu rada lama, karena beberapa bulan lalu bahkan sudah disuarakan oleh Menteri Lingkungan Hidup. Tapi kemudian tidak ada tindak lanjut," kata Tulus kepada Suara.com, Kamis (23/01/2025).
Menurutnya, jika temuan Dedi benar adanya, maka produsen air minum dalam kemasan (AMDK) seperti Aqua patut diduga melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, khususnya terkait labeling dan kebenaran informasi produk. Sebab yang dinyatakan pada label tidak sesuai dengan kualitas dalam produknya.
Selain potensi pelanggaran terhadap hak konsumen, Tulus juga menilai praktik pengambilan air tanah secara besar-besaran berisiko menimbulkan dampak lingkungan.
Ia mengingatkan bahwa tindakan eksploitasi air tanah tanpa kendali bisa memengaruhi cadangan air bagi kebutuhan pertanian maupun rumah tangga di wilayah sekitar.
"Kasus tersebut juga berpotensi melanggar UU Lingkungan Hidup, karena mengeksploitasi air tanah. Jika tanpa kendali, akan berdampak terhadap air tanah untuk pertanian dan sumber air rumah tangga," tuturnya.
Lebih jauh, Tulus menilai pemerintah seharusnya tidak berhenti pada pernyataan publik semata.
Tulus mendesak Menteri Lingkungan Hidup dan Gubernur Jawa Barat untuk melakukan langkah konkret berupa penegakan sanksi administratif maupun hukum, jika ditemukan pelanggaran.
Baca Juga: Jangan Kaget Pabrik Aqua Pakai Sumur Bor, Ternyata Ini 4 Kategori AMDK Menurut FDA
"Seharusnya Menteri LH dan KDM jangan hanya memberikan pernyataan saja, tanpa ada tindakan nyata untuk melindungi masyarakat dan melindungi lingkungan. Kalau memang hal tersebut dianggap melanggar ya diberikan sanksi, sanksi administtasi," pungkasnya.
Seperti diberitakan, kegiatan inspeksi ke pabrik Aqua itu diunggah oleh KDM ke kanal Youtube pribadinya pada Selasa (21/10) lalu. KDM meminta untuk ditunjukkan lokasi pengambilan sumber air pabrik Aqua tersebut.
Sambil berjalan menuju area belakang pabrik, ia menyoroti kondisi lingkungan sekitar yang dinilainya rawan longsor dan mengaitkannya dengan aktivitas industri.
Keterkejutan Dedi Mulyadi memuncak saat mengetahui sumber air pabrik Aqua tersebut untuk membuat produk air mineralnya. Rupanya, air diambil menggunakan teknologi sumur bor dengan kedalaman mencapai 100 hingga 130 meter.
Berita Terkait
-
Berapa Penghasilan Youtube Dedi Mulyadi? Bak Bumi Langit Dibanding Gajinya Sebagai Gubernur Jabar
-
Geger Aqua Disebut Pakai Air Sumur Bor, DPR Turun Tangan: Ini Persoalan Serius!
-
Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
-
Ikut Soroti Polemik Aqua Ambil Air Sumur Bor, DPR Minta BPKN Turun Tangan: Ini Persoalan Serius!
-
Ada Berapa Sumber Air Aqua di Indonesia? Pabrik di Subang Mendadak Disidak Dedi Mulyadi
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
UMP Jakarta 2026: Tarik Ulur Antara Buruh dan Pengusaha
-
Pesantren Krapyak Dorong Musyawarah, Tegaskan Dukungan pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Sudah Terima Insentif Rp 6 Juta per Hari, Wakil Kepala BGN Ingatkan Pekerja SPPG Tetap Profesional
-
Dinilai Sarat Kepentingan Politik, Mantan Jubir KPK Tolak Amnesti untuk Sekjen PDIP
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Sinyal Tegas Kapolri di Tengah Banjir Sumatra, Ujian Nyata Reformasi dan Presisi Polri
-
105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Warga Terdampak