-
Kejagung bantah keterlibatan ahli pendidikan Najelaa Shihab.
-
Najelaa disebut tidak ada di grup WA 'Mas Menteri'.
-
Kejagung tegaskan pembuktian di sidang, bukan lewat opini.
Suara.com - Setelah namanya sempat terseret dalam pusaran skandal korupsi Chromebook, ahli pendidikan Najelaa Shihab akhirnya bisa bernapas lega.
Kejaksaan Agung (Kejagung) secara resmi dan tegas membantah keterlibatannya, bahkan menyatakan ia tidak ada di dalam grup WhatsApp 'Mas Menteri' yang menjadi sorotan.
Drama di seputar kasus Nadiem Makarim terus memunculkan babak baru. Setelah tim kuasa hukum Nadiem menyebut nama Najelaa Shihab sebagai salah satu anggota grup WhatsApp 'Mas Menteri Core Team', publik pun bertanya-tanya.
Najelaa sendiri sudah membantah membahas proyek, namun kini klarifikasi terkuat datang dari sang empunya perkara: Kejaksaan Agung.
Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, tidak hanya menyatakan belum ada rencana pemanggilan, tetapi juga secara eksplisit membantah keberadaan Najelaa di grup WA tersebut.
“Saya konfirmasi bahwa terkait di grup itu nggak ada. Nggak ada di grup (Najelaa),” tegas Anang di Kejagung, Selasa (28/10/2025).
Pernyataan ini sekaligus menjadi 'sentilan' keras bagi tim kuasa hukum Nadiem yang sebelumnya membeberkan nama Najelaa.
Anang mempersilakan mereka untuk membangun narasi apapun di luar, namun mengingatkan bahwa yang terpenting adalah pembuktian di pengadilan.
“Ya silahkan, itu kan versinya dia, nanti kita pasti penuntut umum yang lebih tahu yang punya kepentingan dalam pembuktian, silahkan aja penasehat hukum mau bicara apa,” ungkap Anang.
Baca Juga: Skandal Chromebook: Pengacara Nadiem Tunjuk Hidung Stafsus, Siapa Dalang Sebenarnya?
“Nanti yang menentukan bukan opini, bukan pendapat di luar pengadilan, yang menentukan seorang bersalah atau tidaknya adalah fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan,” katanya.
Keterlibatan Nama Najelaa
Nama Najelaa pertama kali muncul dari mulut pengacara Nadiem, Tabrani Abby. Ia menyebut Najelaa tergabung dalam grup WA bersama Nadiem dan para staf khususnya.
Namun, Abby menegaskan bahwa grup itu murni wadah bertukar gagasan, bukan untuk membahas proyek.
Najelaa sendiri telah mengklarifikasi bahwa ia memang ada di beberapa grup diskusi dengan Nadiem, namun ia bersumpah tidak pernah ikut membahas pengadaan Chromebook.
Dengan bantahan resmi dari Kejagung ini, posisinya dalam kasus ini menjadi semakin jelas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai