- Media Inggris The Guardian menyoroti tantangan IKN bisa menjadi "kota hantu".
- Pemerintah optimistis pembangunan berjalan.
- Otorita IKN menegaskan komitmen politik dan pendanaan tetap kuat.
Suara.com - Proyek ambisius Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kembali menjadi buah bibir di panggung internasional.
Media terkemuka asal Inggris, The Guardian, menyoroti secara tajam sejumlah tantangan kritis yang membayangi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur, memunculkan kekhawatiran bahwa proyek ini bisa berakhir menjadi "kota hantu".
Dalam laporan khususnya yang dirilis pada Rabu (29/10/2025), The Guardian menggarisbawahi dua masalah utama, yakni optimalisasi anggaran yang menyusut dan realisasi investasi asing yang tak kunjung sesuai ekspektasi.
Sorotan ini memicu kembali perdebatan sengit mengenai masa depan proyek strategis nasional tersebut.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dengan tegas menepis keraguan.
Ia memastikan bahwa komitmen pemerintah untuk menuntaskan IKN tidak pernah goyah, bahkan dengan penyesuaian anggaran yang ada.
Menurutnya, pembangunan terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
"Pendanaannya ada, komitmen politiknya ada," tegas Basuki sebagaimana dikutip oleh Guardian. "Mengapa kita harus meragukannya?" imbuhnya.
Namun, suara pesimis justru datang dari kalangan akademisi dalam negeri.
Baca Juga: Alarm Mahfud MD: IKN dan Whoosh Warisan Masalah Hukum, Prabowo Didesak Turun Tangan
Herdiansyah Hamzah, seorang pakar hukum tata negara dari Universitas Mulawarman, melontarkan analisis tajam yang senada dengan kekhawatiran media asing.
Ia mengibaratkan nasib IKN dalam kondisi yang serba tidak pasti.
"Secara politis, ia tidak mau mati, tidak mau hidup," ujar Herdiansyah, menggambarkan sebuah proyek yang terus dipaksakan berjalan meski menghadapi berbagai kendala fundamental.
Di lapangan, denyut kehidupan IKN menunjukkan gambaran yang kontras. Di satu sisi, infrastruktur utama seperti apartemen ASN, gedung kementerian, rumah sakit, hingga bandara telah berdiri.
Sekitar 2.000 aparatur sipil negara dan 8.000 pekerja konstruksi kini menjadi penghuni awal kawasan tersebut.
Namun di sisi lain, geliat ekonomi yang sempat meledak di awal pembangunan kini mulai meredup.
Berita Terkait
- 
            
              Media Asing Bongkar Kontroversi Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Disebut
- 
            
              Terbongkar! Aktivitas Kluivert di Hari Pemecatan, Ternyata Koar-koar ke Media Asing
- 
            
              Sebut Ada Arahan dari Prabowo, Menkeu Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN
- 
            
              Menkeu Tolak Pembayaran Utang Kereta Cepat Pakai APBN, Prof. Sulfikar: 95 Persen Ini Maunya Prabowo
- 
            
              Dugaan Mark-Up Gila-gilaan Proyek Warisan Jokowi: Biaya 3 Kali Lipat, Utang Rp2 Triliun Tiap Tahun
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM