- Warga Siak, Riau digegerkan dengan penemuan mayat tertutup terpal
- Dari hasil autopsi, terungkap penyebab Novrianto tewas karena hujaman senjata tajam
- Nyaris sekujur tubuh korban luka-luka akibat sajam.
Suara.com - Misteri kematian bernama Novrianto (39) yang mayatnya terbungkus terpal di Kampung Perawang Barat, Tualang, Siak, Riau pada Rabu (29/10) akhirnya tersingkap. Berdasar hasil autopsi, polisi menyebut penyebab Novrianto tewas akibat serangan senjata tajam (sajam).
Kepala Polres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menyebut ditemukan banyak luka sabetan sajam di seluruh tubuh korban.
"Hasil autopsi menyatakan penyebab kematian korban akibat kekerasan tajam yang jamak (multiple trauma) pada leher dan kepala," ujarnya dikutip dari Antara pada Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, hasil autopsi mengungkap mayat korban dalam kondisi membusuk. Selanjutnya ditemukan patah tulang kepala, tulang rahang atas-bawah, tulang leher, belikat, punggung tangan kiri.
"Kemudian ada luka terbuka pada kepala, wajah, leher, punggung, dada dan kedua anggota gerak atas. Terpotongnya pembuluh darah besar leher sisi kiri, otot leher sisi kiri, lidah, dan robeknya selaput keras otak akibat kekerasan tajam," ujarnya.
Kapolres mengatakan korban diperkirakan tewas sekitar 48-72 jam sebelum pemeriksaan jenazah. Saat ini, penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Siak terus melakukan pendalaman guna mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan keji tersebut.
Dia menambahkan pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi serta mengamankan barang bukti dari lokasi penemuan mayat.
"Kasus ini masih terus dikembangkan, dan pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk melapor bila memiliki informasi yang dapat membantu proses penyelidikan," ujarnya.
Diketahui, penemuan jasad Novrianto bermula setelah warga menyim bau menyengat yang berasal dari area kebunnya pada Rabu (29/10/2025). Saksi menelusuri gundukan tanah dan ketika menggali sedikit mendapati bagian tubuh manusia berupa tangan muncul dari dalam tanah.
Baca Juga: Jokowi Pecat Menteri Kritik Kereta Whoosh, Said Didu: Jadi Luhut Tahu Dong Siapa yang Bikin Busuk?
“Setelah dicek, ternyata di dalamnya terdapat jasad manusia yang dibungkus terpal,” ujar Eka.
Berita Terkait
-
Jokowi Pecat Menteri Kritik Kereta Whoosh, Said Didu: Jadi Luhut Tahu Dong Siapa yang Bikin Busuk?
-
Kejinya Sejoli di Karawang Pembunuh Bayi: Mulut Ditutup Lakban, Dibuang Pakai Tas Ransel
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar