- Pakar hukum JJ Amstrong Sembiring mengatakan, refleksi hukum jelang akhir tahun 2025, banyak di tenggarai dengan persoalan-persoalan fenomenal
- Terlihat, sepanjang kasus perjalanan di 2025 derajat intelektual lintas hukum tidak sebanding dengan derajat intelekltualitas masyarakat itulah yg menyebabkan gonjang ganjing hukum tidak berkesudahan
- "Ini menjadi lautan persoalan hukum yang terjadi di Indonesia, melihat kurangnya ketegasan hukum serta perundang-undangan di negara ini yang menjadikan hukum bebas liar atau biasa disebut hukum rimba,"
Suara.com - Tahun 2025 sebentar lagi akan menutup masanya, Indonesia di tahun 2025 cukup mengalami berbagai gejolak serta dinamika persoalan kasus-kasus Fenomenal.
Pengamat hukum JJ Amstrong Sembiring mengatakan, refleksi hukum jelang akhir tahun 2025, banyak di tenggarai dengan persoalan-persoalan fenomenal yaitu sosok Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai bermanuver mirip dengan Ahok Mantan Gubernur DKI Jakarta.
Serta kasus artis ternama sepanjang kasus 2025 yaitu kasus korupsi berjamaah Harvey Mois, Sandra Dewi, Nadiem Makarim, Immanuel Ebenezer, hingga yang paling fenomenal adalah Riza Khalid.
Tak hanya itu, perceraian artis yang cukup fenomenal belakangan ini adalah perceraian Dedy Corbuzier dengan istrinya.
"Di tahun 2025 ini, dari kacamata hukum saya banyak melihat pengungkapan kasus korupsi, hingga kasus korupsi Riza Khalid. Ini adalah sebuah kemajuan hukum di negeri ini," kata Amstrong kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Lebih lanjut, Amstrong menuturkan Korupsi yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga yang ditaksir kerugian negara mencapai Rp 968,5 triliun merupakan modus operandi termasuk pengoplosan BBM pertalite menjadi pertamax dan impor minyak di atas harga pasar.
Terlebih, di tahun 2025 ini pemerintah juga melakukan Efisiensi anggaran 2025 yang merupakan instruksi presiden melalui Inpres No. 1 Tahun 2025 yang menargetkan efisiensi belanja sekitar Rp306,6 triliun dari total belanja negara.
Hal tersebut malah dianggap merugikan masyarakat, karena memangkas anggaran yang berakibat pada pengurangan layanan publik, penundaan proyek infrastruktur, pemotongan gaji atau honorer, serta melemahkan lembaga pengawas.
Setelah efisiensi, muncullah menteri viral 2025 Purbaya Yudhi Sadewa. Sosok Purbaya dinilai Amstrong memiliki manufer yang mirip dengan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca Juga: Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
"Masih hangat, demo besar-besar yang terjadi di negeri ini yang melibatkan banyak pemuda pemudi bangsa, serta banyak memakan korban bukan hanya di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia," ujarnya.
Demo ini juga berdampak kepada kalangan artis yang sedang menduduki posisi anggota DPR RI. Dampak dari amukan masa saat demo hinggal menjarah beberapa rumah artis seperti Eko Patrio, Uya Kuya, Sahroni dan juga eks Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Ini menjadi lautan persoalan hukum yang terjadi di Indonesia, melihat kurangnya ketegasan hukum serta perundang-undangan di negara ini yang menjadikan hukum bebas liar atau biasa disebut hukum rimba," tutur Amstrong.
Menurut dia, sebagai konsekwensi dinamis di sebuah negara hukum. Terlihat, sepanjang kasus perjalanan di 2025 derajat intelektual lintas hukum tidak sebanding dengan derajat intelekltualitas masyarakat itulah yg menyebabkan gonjang ganjing hukum tidak berkesudahan.
"Tipologi negara berkembang memang seperti demikian, harapannya hukum di negeri ini harus dirombak secara progresif termasuk para pejabatnya biar hukum menjadi komandan tertinggi di dalam setiap lini kehidupan," tambah Sembiring.
Berita Terkait
-
Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
-
Apakah Orang Islam Boleh Merayakan Halloween? Ini Hukumnya
-
Hukum Merayakan Halloween dalam Islam, Ikut-ikutan Boleh Nggak Sih?
-
Haldy Sabri Diserang Isu Lavender Marriage, Balas dengan Ayat Al-Quran dan Teguran Soal Fitnah
-
15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Akhirnya Tertangkap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025