- Seorang oknum anggota Polri aktif berinisial W yang bertugas di Polres Tebo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan seorang dosen perempuan di Kabupaten Bungo
- Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami kekerasan fisik dan indikasi kuat adanya kekerasan seksual sebelum dibunuh
- Dugaan sementara, motif pembunuhan sadis ini dipicu oleh masalah pribadi dan hubungan asmara antara pelaku dengan korban
Suara.com - Jagat kriminal di Kabupaten Bungo, Jambi, digemparkan dengan terungkapnya kasus pembunuhan sadis yang menimpa seorang dosen perempuan. Mirisnya, pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka adalah seorang anggota kepolisian aktif yang bertugas di Polres Tebo.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Erni Yuniati, ditemukan tewas di sebuah perumahan di Kecamatan Rimbo Tengah pada Sabtu (1/11). Kurang dari 24 jam, tim gabungan Satreskrim Polres Bungo dan Polres Tebo berhasil meringkus pelaku di Kabupaten Tebo pada Minggu (2/11).
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, dalam konferensi pers yang turut dihadiri Wakil Bupati Bungo, Tri Wahyu Hidayat, mengonfirmasi bahwa pelaku merupakan oknum polisi berinisial W.
"Dari hasil penyelidikan dan bukti yang kami kumpulkan, dapat dipastikan pelaku pembunuhan dan dugaan pemerkosaan terhadap korban merupakan anggota (kepolisian) aktif. Saat ini pelaku telah kami amankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif," kata Kapolres, dilansir Antara, Minggu (2/11/2025).
Hasil autopsi dari RSUD Hanafie Bungo mengungkap fakta yang mengerikan. Natalena menjelaskan ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada wajah, kepala, bahu, dan leher korban. Tak hanya itu, ada indikasi kuat korban mengalami kekerasan seksual sebelum nyawanya dihabisi.
Berdasarkan interogasi awal, pelaku W telah mengakui perbuatannya. Motif sementara yang didalami penyidik mengarah pada masalah pribadi dan hubungan asmara yang terjalin antara pelaku dan korban. Meski demikian, polisi masih terus menggali kemungkinan adanya motif lain di balik pembunuhan keji ini.
Sejumlah barang bukti penting, termasuk satu unit mobil, satu unit motor, dan telepon genggam milik korban, telah disita untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut guna memperkuat pembuktian di pengadilan.
Kapolres Bungo memastikan bahwa pelaku akan menghadapi sanksi pidana dan sanksi etik yang berat. Ia menegaskan tidak ada tempat bagi anggota yang melanggar hukum.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya almarhumah Erni Yuniati. Polres Bungo berkomitmen menegakkan keadilan. Tidak ada yang kebal hukum, siapa pun pelakunya,” tambah Kapolres.
Baca Juga: Coki Tak Akan Tinggalkan Onad Usai Terciduk Narkoba: Bukan Orang Jahat!
Di sisi lain, Wakil Bupati Bungo, Tri Wahyu Hidayat, mengapresiasi gerak cepat aparat dalam mengungkap kasus ini. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran pahit bagi semua pihak.
“Kami mendukung langkah tegas Polri untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan, dan ke depan tidak ada lagi kasus serupa di Kabupaten Bungo,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Coki Tak Akan Tinggalkan Onad Usai Terciduk Narkoba: Bukan Orang Jahat!
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Profil Beby Prisillia, Istri Onadio Leonardo yang Sempat Terseret Kasus Dugaan Narkoba
-
Teka-teki Status Hukum Beby Prisillia Terjawab, Hasil Tes Urin Negatif dan Sudah Dipulangkan
-
Sempat Ditangkap Bareng Onad, Hasil Tes Urine Beby Prisillia Negatif
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan
-
Viral ASN Deli Serdang Ngaku Sulit Naik Pangkat, Bobby Nasution Langsung Mediasi dan Ini Hasilnya
-
Terungkap! 5 Fakta Baru Kasus Narkoba Onad: Pemasok Dibekuk, Statusnya Jadi Korban
-
Budi Arie Bantah Isu Projo Jauh dari Jokowi: Jangan di-Framing!
-
Budi Arie Hubungi Jokowi, Ungkap Rencana Ganti Logo Projo Lewat Sayembara
-
Delapan Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor, Pemprov DKI Gerak Cepat Lakukan Perbaikan