Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu meningkatkan kecerdasan masyarakat Indonesia.
Menurut Zulkifli, asupan gizi yang baik dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mendorong kemajuan bangsa.
Ia juga menjelaskan kekurangan gizi yang terjadi selama bertahun-tahun membuat daya pikir masyarakat lemah.
Menurutnya, anak-anak yang tumbuh dengan gizi tidak seimbang bakal sulit berkembang baik secara fisik maupun intelektual.
“Kalau SDM gizinya kurang, fisiknya lemah, IQ-nya rendah. Negara maju tergantung manusianya,” ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut, Zulkifli Hasan menyebut rata-rata IQ masyarakat Indonesia masih di angka 78. Dengan MBG, Ketua Umum PAN tersebut berharap angka itu bisa naik hingga 120 poin agar masyarakat mampu bersaing secara global.
Program ini disebut akan menyasar 82,9 juta penerima manfaat.
“Kita ingin anak-anak bergizi cukup, fisiknya kuat, otaknya cerdas,” ungkap Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Kemenag Tegaskan MBG Harus Halalan Toyyiban: Bersih, Suci, dan Menyehatkan
Selain itu, Zulkifli Hasan juga menyayangkan kondisi di mana banyak warga yang belum bisa memperkirakan pengeluaran rumah tangga atau menghitung kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
“Kumpulkan satu kampung di dusun, satu kampung, seribu orang bapak kumpulkan. Tanya, putranya berapa? Tiga. Tanya lagi, putranya berapa? Empat," bebernya.
"Suruh ngitung, kalau putranya bapak tiga, putranya bapak empat, hitung dong berapa keperluanmu sebulan, dan berapa satu tahun anakmu bisa sekolah, tidak bisa ngitung,” sambungnya lagi.
Untuk itu, Zulkifli Hasan yakin program Makan Bergizi Gratis ini dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak, ibu hamil, dan balita. Sehingga kecerdasan mereka juga bisa meningkat.
Dia pun menargetkan program ini bisa menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2026 di seluruh Indonesia. Menurutnya banyak yang mendapat dampak positif dari MBG.
“Bayangkan, sekarang di Jawa Barat agak bergejolak, sudah naik kira-kira hampir sepuluh persen harga telur dan harga ayam, karena MBG. Oleh karena ini akan menimbulkan dampak ikutan ekonomi kerakyatan yang luar biasa,” tuturnya.
Berita Terkait
-
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
5 Fakta Ompreng 'Palsu' MBG: Diduga Tidak Halal dan Pakai Bahan Berbahaya!
-
Polres Jakut Geledah Ruko Ompreng MBG! Dalami Dugaan Impor China dan Pemalsuan Label SNI
-
Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
Terkini
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun